KEBUDAYAAN ORANG TIONGHOA INDONESIA

KEBUDAYAAN ORANG TIONGHOA INDONESIA
1. Identifikasi
Orang Tionghoa yang ada di Indonesia ,terdiri dari beberapa suku bangsa yang berasal dari propinsi Fukien dan Kwangtung.Ada empat bahasa Cina di Indonesia ialah bahasa Hokkien,Teo-Chiu,Hakka dan Kanton yang sedemikian besar perbedaanya.
Para imigran Tionghoa yang terbesar di Indonesia mulai abad ke -16 sampai abad ke-19 ,asal dari suku bangsa Hokkien dari propinsi Fukien bagian selatan .
Orang Hokkien dan keturunanya yang telah berasimilasi sebagai keseluruhan paling banyak terdapat di Indonesia timur,jawa tengah,jawa timur,pantai barat sumatra.
Imigran Tionghoa lain adalah orang Teo-Chiu yang berasal dari pantai selatan negeri cina di daerah pedalaman Swatow dibagian timur propinsi Kwantung.Orang Teu-Chiu dan Hakka disukai sebagai kuli perkebunan dan pertambangan di Sumatra timur dan Bangka
Orang Hakka merantau karena kebutuhan mata pencaharian hidup mereka.Orang Hakka adalah orang paling miskin diantara para perantau Tionghoa.Mereka bersama orang Teo Chiu dipekerjakan di Indonesia untuk mengexploitasi sumber mineral sehingga sampai sekarang orang Hakka mendominasi mendominasi masyarakat tionghoa di distrik-distrik tambang emas lama di Kalimantan barat ,sumatera Bangka dan biliton.
2. Angka-Angka dan Data-Data Demografi
Pada pertengahan abad ke -19 sebagian besar orang Tionghoa tinggal di pulau jawa.Dengan banyaknya buruh yang di datangkan dari negeri cina orang Tionghoa di Jawa berangsur-angsur bertambah.Perkembangan orang Tionghoa di Indonesia yang pada tahun 1961 kira-kira 9 ½ juta orang.Antara tahun 1956-1961 karena terjadi huru hara mengenai WNI di jawa,banyak orang Tionghoa yang pulang ke cina
3. Mata Pencaharian Hidup
Memang 50% dari orang Hokkien di Indonesia adalah pedagang ,tetapi di jawa barat dan di pantai barat Sumatera ada banyak orang Hokkien yang bekerja sebagai petani dan penanam sayuran,sedangkan di bagan Siapiapi (Riau) orang Hokkien umumnya menjadi nelayan.
Orang Hakka di Jawa dan Madura banyak yang menjadi pedagang tetapi banyak juga yang menjadi pengusaha industri kecil ,Di Sumatera orang Hakka bekerja di pertambangan ,sedangkan di Kalimantan barat banyak yang menjadi petani.Orang Teo Chiu kebanyakan bekerja sebagai petani dan penanam sayur-sayuran tetapi di daerah perkebunan Sumatera Timur sebagian besar adalah kuli di perkebunan tembakau,Di Kalimantan barat perkerjaan mereka adalah petani.Di daerah lain di Indonesia ,jumlah yang terbesar dari mereka bekerja sebagai pedagang sedangkan di beberapa daerah mereka bekerja di sector industry
4. Perkampungan Dan Rumah Tionghoa
Ciri khas dari rumah orang Tionghoa dengan tipe yang kuno adalah bentuk atapnya yang selalu melancip pada ujung-ujungnya dan dengan ukiran-ukiran pada tiang-tiang dari balok dan sebagainya.Dalam tiap-tiap perkampungan Tionghoa selalu satu atau dua kuil.Kuil ini memiliki bentuk yang khas dan kaya akan ukiran – ukiran Tionghoa.
5. Sistem Kekerabatan
• Perkawinan .
Upacara perkawinan orang Tionghoa di Indonesi adalah tergantung pada agama yang dianutnya.Karena itu upacara pernikahan orang Tionghoa di Indonesia berbeda satu dengan yang lainya.
• Pantang Pemilihan Jodoh
Dalam memilih jodoh orang Tionghoa memiliki batasan-batasannya.Perkawinan yang terlarang adalah antara orang-orang yang memiliki nama keluarga ,nama she yang sama,tetapi jika diantara pasangan itu bukan dari kerabat dekat maka diperbolehkan walaupun satu she
Perkawinan antara laki-laki dan perempuan yang masih ada hubungan kekerabatan tetapi dari generasi yang lebih tua itu dilarang.
Peraturan lain adalah seorang adik perempuan tidak boleh mendahului kakak perempuannya kawin.Peraturan ini berlaku juga bagi saudara sekandung laki-laki tetapi adik perempuan boleh mendahului kakak laki-lakinya kawin,demikian juga dengan adik laki-laki boleh boleh mendahului kakak perempuannya kawin.
• Mas Kawin
Menjelang hari perkawinan keluaga pihak laki-laki biasanya mengirim suatu utusan kerumah keluarga si gadis untuk menyampaikan sebuah ang-po,beberapa potong pakaian dan perhiasan selengkapnya,keluarga yang kaya biasanya akan menolak dengan halus tetapi keluarga yang miskin akan menerima sebagian saja.
• Adat Menikah Sesudah Kawin
Tempat tinggal setelah kawin bagi masyarakat Tionghoa adalah dirumah orang tua suami.
Hal ini erat hubunganya tradisi Tionghoa sendiri ,bahwa hanya anak laki-laki yang tertualah yang merupakan pewaris dan yang akan meneruskan pemujaan terhadap leluhurnya.
• Perceraian
Perceraian diizinkan berdasarkan beberapa alasan ,meski demikian perceraian jarang terjadi karena merupakan perbuatan tercela dan akan mencemari nama baik keluarga.
• Poligami
Dalam adat Tionghoa laki-laki hanya boleh memiliki seorang istri,tetapi ia dapat mengambil sejumlah wanita sebagai istri mudanya.
Isteri muda hanya bertugas sebagai pembantunya saja biasanya mereka berasal dari keluarga miskin.
• Bentuk Rumah Tangga
Bentuk keluarga Tionghoa terbagi menjadi 2:
a) Bentuk keluarga virilokal yang terdiri dari keluarga orang tua dengan hanya anak laki-laki tertua beserta istri dan anak-anaknya dan saudaranya yang belum kawin.
b) Bentuk keluarga luas viriokal yang terdiri dari keluarga orang tua dengan anak laki-laki beserta keluarga-keluarga,batih,mereka masing-masing.
• Kedudukan Wanita
Kedudukan wanita Tionghoa pada zaman dulu sangat rendah namun sekarang tidak.
Pada masa kini wanita berhak mendapat harta yang sama dengan anak laki-laki dalam hal warisan,bahkan kadang mendapat tugas untuk mengurus abu leluhurnya sehingga suaminya harus ikut tinggal dirumah orangtuanya secara uxorilokal.Dengan naiknya derajat wanita maka tak ada lagi kecenderungan untuk memiliki anak laki-laki.
6. Sistem Kemasyarakatan Orang Tionghoa di Indonesia
• Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat Tionghoa di Indonesia ada perbedaan antara lapisan buruh dan lapisan majikan,golongan orang miskin dan orang kaya
Tionghoa peranakan yang terdiri orang Hokkien merasa lebih tinggi dari Tionghoa Toktok karena mereka menganggap orang Tionghoa Toktok berasal dari kuli dan buruh,sebalikya Tionghoa Toktok memandang rendah Tionghoa Hokkien karena dianggap berdarah campuran.
• Pimpinan Masyarakat Tionghoa
Pemimpin-pemimpin dulunya diangkat oleh Belanda,memakai pangkat major,kapiten,luitenant,dan wijkmeester .
Tugas utama para pemimpin adalah menjaga keamanam dan ketetiban ,mengurus hal adat istiadat

DINASTI CH’IN ( 221-207 SM )

DINASTI CH’IN ( 221-207 SM )
Dalam waktu tiga puluh tahun setelah dinasti Chou berakhir,Negara vassal Ch’in berhasil menaklukan 6 negara vassal yang lain dan selanjutnya berhasil mendirikan dinasti Ch’in.
Dinasti ini penting dalam sejarah cina karena dinasti ini berhasil mencetuskan sistem pemerintahan kekaisaran yang berlangsung sampai awal abad XX dibawah pemerintahan Shih Huang Ti yang telah mempersatukan seluruh Cina.Shih Huang Ti memegang kendali pemerintah sejak ia berumur 13 tahun.Dan salah satu keberhasilanya adalah ia berhasil mempersatukan seluruh Cina.Adapun faaktor-faktor yang membantu keberhasilanya yaitu :
1. Wilayah dinasti Ch’in terletak diantara Shensi dan Kansu,letak yang strategis karena mempermudah penyerangan dan sulit baginya untuk diserang
2. Dinasti Ch’in memiliki orang-orang pintar di bidang pemerintahan.
Adapun tindakan –tindakan yang dilakukan oleh Shih Huang Ti adalah sebagai berikut :
a) Membangun “great wall” ( tembok raksasa ) untuk menahan serangan bangsa barbar (bangsa Hsiung Nu)
b) Menghapuskan feodalisme dan membentuk pemerintah yang bersifat sentralisasi
c) Mengadakan pembakaran buku-buku kuno karya Kung Fu Tze
d) Menyeragamkan tulisan –tulisan di seluruh Cina
e) Mengadakan penyeragaman ukuran-ukuran,timbangan,perkakas pertanian dan sebagainya
f) Membangun jalan raya,jembatan dan saluran-saluran air
g) Memusnahkan benteng yang tidak digunakan

Pada tahun 210 SM Shing Huang Ti Meninggal dalam dalam perjalanaan,kematiannya dirahasiakan karena dikhawatirkan akan menimbulkan pemberontakan hal ini disebabkan karena pada masa pemerintahannya penuh dengan kekejaman dan kebengisan.
Segera setelah Shih Huang Ti meninggal mulailah timbul komplotan.Komplotan itu memaklumkan sabda kaisar palsu yang mengangkat putra kedua Hu Hai sebagai pengganti Shih Huang Ti.Putra kedua inilah yang kemudian memegang kekuasaan dengan gelar Erl Shih Huang Ti,dan ia ternyata memiliki kemiripan dengan Shih Hang Ti ( ayahnya )dalam hal kesombongan dan pembawaan tapi ia tak cakap dalam pemerintahan bahkan ia dalam pengaruh Chao Kao.
Namun kemudian Erl Shih Huang Ti dibunuh oleh Chao Kao dan sebagai gantinya diangkatlah cucu dari Shih Huang Ti yaitu Tze Ying.
Setelah Tze Ying menaiki singgasana ia mengetahui perbuatan Chao Kao yang begitu keji dan memerintahkan untuk membunuh Chao kao beserta keluarganya,hal ini justru menimbulkan situasi kerajaan yang semakin kacau,akibatnya kekacauan ini digunakan oleh para pemberontak untuk merebut kekuasaan.
Pemberontakan dibawah pimpinan Hsiang Yu berhasil memasuki istana dan membunuh Tze Ying.Dengan meninggalnya Tze Ying maka berakhirlah dinasti Ch’in,biarpun Shih Huang Ti berusaha agar tiongkok (cina) tetap diperintah oleh keturunanya namum dinastinya hanya bertahan selama 15 tahun.

Komentar :
Masa dinasti ch’in adalah masa yang sangat bersejarah karena pada masa ini seluruh cina dapat dipersatukan,hal ini berkat jasa raja yang bernama Sih huang Ti yang tegas dalam memerintah,pandai melihat situasi dan kesempatan dan juga memiliki obsesi yang besar.
Namun raja Shih Hung Ti yang memerintah dengan keji dan kejam menurut saya adalah suatu cara kepemimpinan yang cukup buruk karena walaupun dengan cara pemerintahan yang keras berhasil membuat para rakyat dan bawahannya itu takluk dan patuh namun disisi lain sikap ini menimubulkan ketakutan rakyatnya dan menyulut kemarahan rakyat dan anggota dalam kerajaanya hal ini terbukti dengan banyaknya rakyat dan anggota kerajaan yang tak suka dengan cara Shih Huang Ti dalam memerintah dan akhirnya banyak terbentuk komplotan –komplotan pemberontak walaupun dimasa Shih Huang Ti masih hidup komplotan pemberontak itu belum banyak bertindak.
Selanjutnya setelah Shih Huan Ti meninggal dan kepeminpinannya digantikan oleh keturunanya – keturunannya yang tak cakap dalam memimpin seperti pendahulunya,yang kemudian banyak muncul para “ musuh dalam selimut “ yang membuat kacau kerajaan.itu semua menunjukkan lemahnya pemerintahan pada dinasti Ch’in pasca kematian Shih Huang Ti.
Mengenai pemikiran Shih Huang Ti tentang pengajaran itu tak perlu / salah dan justru dia lebih mempercayaai dengan hukuman dan kekerasan itu salah besar karena menurut saya dengan pemahaman seperti itu menjadikan rakyatnya patuh tapi bodoh.

DAFTAR PUSTAKA

Agung,Leo.2012.Sejarah Asia Timur 1.Yogyakarta:Ombak

SEJARAH PERADABAN YUNANI KUNO

Sejarah Peradaban Yunani Kuno
A.Kondisi geografis
Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran.Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani.
Keadaan Alam
Yunani terletak di ujung tenggara di benua eropa.Sebagian besar kepulauan di laut aegea dan laut ionia.
Batas – batas wilayah yunani kuno adalah :
v Di sebelah utara berbatas dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di Daratan eropa
v Di sebelah timur di kelilingi oleh Laut Aegea
v Di sebelah Selatan berbatas dengan Timur Tengah
v Di Sebelah barat berbatas dengan Laut Ionia.
Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung. Tanah Yunani tidak seperti Mesopotamia, Huang Ho, ataupun Mesir yang subur. Yunan merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani. (http://whitneyvelyn.wordpress.com/2011/03/28/peradaban-sejarah-yunani-kuno-makalah-sejarah/)
Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode,
yaitu sebagai berikut :
1. Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
2. Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya)
3. Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM)
4. Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.
Selama periode Kalsik (Abad ke 5 S.M.), Yunani terdiri dari daerah-daerah bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional (sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes. Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 S.M., banyak daerah-daerah bagian di Yunani membentuk sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari Macedonia (“Yunani takabara” dalam bahasa persia kuno) menyatakan perang dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah, Ionian, dan menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Pada tahun 146 S.M., Aliansi diatas jatuh ke bangsa Romawi. Pada tahun 330, ibukota negara bagian Romawi berdiri didaerah baru, Roma Baru atau Konstantinopel, sebuah bentuk popular, sebuah nama untuk memperingati Kaisar Romawi, pada saat itu, Konstantin Khloros (Konstantin Agung). Para ahli sejarah sejak abad ke 19 lebih memilih, untuk alasan referensi, menamakan periode terakhir sebagai Bizantium dengan tujuan untuk membedakan 2203 tahun wilayah Romawi menjadi dua periode. Selama periode kedua dunia budaya Yunani klasik dari Yunani Kuno berubah menjadi dunia modern masyarakat barat dan kristen. Kata Bizantium diambil dari wilayah yang sudah ada sebelumnya (Bizantium, dengan Megara sebagai Metropolis) dimana ibukota baru berada, Konstantinopel.
Setelah ibukota dan wilayah jatuh ketangan Turki pada tahun 1453, bangsa Yunani berada dibawah kekuasaan Ottoman hampir selama 400 tahun. Selama masa ini bahasa mereka, agama mereka dan rasa identitas diri tetap kuat, yang menghasilkan banyak revolusi untuk kemerdekaan meskipun gagal.
Pada tanggal 25 Maret 1821, bangsa Yunani memberontak kembali, kali ini berhasil, dan pada tahun 1828, mereka mendapatkan kemerdekaannya. Sebagai sebuah negara baru yang hanya terdiri dari sebagian kecil dari negara modern mereka, perjuangan untuk membebaskan seluruh daerah yang dihuni oleh bangsa Yunani berlanjut. Pada tahun 1864, kepulauan Ionian disatukan dengan Yunani; tahun 1881 sebagian dari Epirus dan Thessaly. Crete, Kepulauan Aegean Timur dan Macedonian ditambahkan pada tahun 1913 dan Thrace Barat tahun 1919. Setelah Perang Dunia II kepulauan Dodecanese juga dikembalikan ke Yunani.
Saat ini, Yunani merupakan negara anggota Uni Eropa (1981) dan sistem moneter-keuangan-ekonomi Euro.

Penduduk
Bangsa Yunani merupakan percampuran darah antara para pendatang dari Padang Rumput sekitar Laut Kaspia dan penduduk asli yang mengusahakan pertanian. Bangsa pendatang yaitu rumpun bangsa Indo – Jerman yang dikenal dengan bangsa Helas yang terdiri dari suku bangsa Doria, Achaea, Arolia, dan Ionia.
Negeri pertama yang berkembang di Wilayah Yunani adalah pusat perdagangan di Mycenae. Mycenae semula merupakan daerah koloni kerajaan Kereta. Mycenae mempunyai kejayaan pada tahun 1400 SM, yaitu setelah Knossos runtuh dan menggantikan peranan kerajaan Kereta di Perairan Laut Tengah.

Hasil – hasil purbakala yang ditemukan pada tahun 1787 M :
• Bangunan kuno Troya di Asi Kecil yang banyak disebut oleh Pujangga Homerrus dalam bukunya Illyas.
• Makam raja Agamemnon, seorang raja yang disebut – sebut pula dalam cerita Illyas.
• Harta benda Priamus (Raja Troya) yang terbuat dari emas dan permata.
Pemerintahan dan Hukum
Antara wilayah – wilayah di Yunani sulit untuk berhubungan yang disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah kota – kota yang disebut Polis.
Ada dua polis yang terkenal yaitu :
1. Athena
Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Sistem itu diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu, kekuasaan berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi oleh Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon. Athena banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga dewasa ini. Para Filosof itu antara lain sebagai berikut :
a. Tahles : Dia terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales dikenal dengan perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian piramida dan menghitung bayangannya. Selain itu Thales berpendapat bahwa bumi ini berasal dari air.
b. Anaximander : Dia berpendapat bahwa segala apa yang ada di dunia ini berasal dari bahan tunggal yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari.
c. Anaximenes : Dia berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara.
d. Pytagoras : Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami tentang kenyataan.
e. Heraclitus : Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentang logika.
f. Parmenindes : Filosof ini mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
g. Hippocartus : Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran.
h. Socrates : Filosof ini mengajarkan kepada murid-muridnya bahwa manusia dan lingkungannya merupakan subjek untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran.
i. Plato : Filosof ini berpendapat bahwa orang bisa berperilaku baik jika ia telah mempunyai persepsi perilaku apa yang disebut baik dan jahat. Plato juga berpendapat bahwa sumber kekuasaan adalah pengetahuan.
j. Aristoteles : Filosof ini mengembangkan ajaran tentang politik dan etika. Menurut Aritoteles, pada dasarnya setiap manusia memiliki hak yang sama yang harus diakui. Kebahagian menurut Aristoteles adalah terpenuhinya semua kebutuhan kita. Di bidang logika, Aristoteles mengembangkan silogisme. Lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktorfaktor berikut ini :
– Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini memacu para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan hidup.
– Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir, Babylonia, dan yang lainnya, sehingga terjadi tukar-menukar pengetahuan
– Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di bidang ekonomi, sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan.
– Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang rasional.
– Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial. Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap masalah yang muncul.
2. Spartha
Pemerintahan Spartha didasari oleh pemerintahan yang bergaya militeristik. Pola ini diperkenalkan oleh Lycurgus tahun 625 SM. Pemerintahan dipegang oleh dua orang raja, sementara pelaksana tertinggi dipegang oleh suatu dewan yang bernama Ephor yang terdiri dari lima orang. Setiap Ephor memiliki dewan tua yang berusia lebih dari 60 tahun, yang bertugas untuk mempersiapkan UU yang diajukan kepada dewan rakyat (perwakilan dari semua warga kota). Para pemuda yang terseleksi secara fisik dan mental, dijadikan tentara. Keberadaan polis-polis di Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing dalam memperebutkan hegemoni kekuasaan atas wilayah Yunani. Sehingga tidaklah mengherankan apabila di Yunani selalu terjadi peperangan di antara sesama polis-polis tersebut. Tetapi, datang tentara Persia yang akan menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang ada di Yunani terutama Spharta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia tersebut. Pertempuran antara Yunani dan Persia terjadi beberapa kali.

a. Perang Persia Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa harus pulang kembali.
b. . Perang Persia Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka berkonsolidasi dan meminta bantuan.
c. Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur, namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu.
Pada tahun 448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya Yunani atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti pada kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya filosof – filosof. Hal ini membuat Sparta iri sehingga terjadi perang Peloponessos yang membuat Athena kalah sehingga membuat yunani terpecah – pecah. Dengan lemahnya Yunani membuat mudahnya Yunani ditaklukkan oleh kerajaan Macedonia di bawah pimpinan Philipus pada 338 SM.
Perjuangan Philipus untuk menguasai Persia diteruskan anaknya Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung 336 – 323 SM) dan ia berhasil menguasai Tunisia, Palestina< Mesir, dan di Mesir mendirikan kota yang bernama Iskandariyah. Niatnya menguasai India tak terkabul karena prajuritnya yang tidak mematuhi perintahnya.(http://fersyhana.wordpress.com/2011/12/20/peradaban-yunani-kuno/)

Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal, maka kerajaannya terpisah – pisah yaitu menjadi:
a. Kerajaan Macedonia
b. Kerajaan Syria (Jenderal Seuleueos)
c. Kerajaan Mesir (Jenderal Ptelomeus)
Kepercayaan / agama
1. Politheis,bangsa Yunani memuja dewa-dewa Gunung Olimpus ,yang selalu mencampuri kehidupan manusia.Dewa-dawa olimpus tersebut adalah :Zeus( kepala dewa,dewa langit dan dewa Guntur),Hera (istri Zeus),Poseidon(dewa laut),Athena (dewa kebijaksanaan),Ares (dewa perang),Aphrodite (dewa percintaan).
Terdapat tiga tingkatan makhluk yaitu :Dewa ( makhluk yang tidak bisa mati),manusia setengah dewa,(misalnya Achiles),dan manusia biasa.
(drs.wiyono,handout:7)
2. Pemujaan dalam upacara misteri(rahasia),misalnya upacara misteri di Eleusis untuk memuja demater(perkawinan Zeus dangan Demater)
3. Percaya kepada ramalan (oracle) dari dewa Apollo di Delphi(drs wiyono,handout:7)
Orang Yunani percaya bahwa ada dewa – dewi yang bertubuh besar dan tidak dapat mati yang mempunyai keluarga yang saling berebut kekuasaan.juga ada hero yaitu setengah dewa yang dapat mati.Menurut warga dewa – dewi tinggal di bukit Olympus di bawah pimpinan Dewa Zeus atau dewa tertinggi. Kuil dewa Zeus di bukit Olympus. Bangunanya disebut altis, yakni tempat pemujaan dewa Zeus
Dewa – dewi Yunani :
• Dewa Ares yaitu dewa perang.
• Dewi Artemis yaitu dewi perburuan.
• Dewa Hermes yaitu dewa perniagaan.
• Dewa Poseidon yaitu dewa laut.
• Dewa Apolo yaitu dewa kesenian dan matahari.
• Dewa Pallas Athena yaitu dewa keselamatan.
• Dewi Prhodite yaitu dewi kecantikan.
PENINGGALAN BUDAYA
• Seni Sastra
Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis kitab Illiad dan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan kejadian sejarah yang disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung Anatolia di Selatan Selat Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yang bernama Heinrich Schlieman telah menemukan beberapa bukti peninggalan peradaban kota Troya seperti yang dilukiskan dalam karya Komerus tersebut. Apa isi karya sastra Homerus tersebut ? Kitab Illiad menceritakan kejadian perang Troya yang disebabkan karena puteri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran Paris dari Troya Terjadilah peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani dengan raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang bernama Hector dapat dikalahkan oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles. Tentara Yunani dapat memenangkan perang melalui siasat “Kuda Troya” atas ide raja Odysseus. Tahukah Anda tentang siasat tersebut? Kuda Troya merupakan sebuah kuda kayu raksasa yang di dalamnya digunakan untuk bersembunyi tentara Yunani. Kuda tersebut diletakkan di luar benteng kota Troya. Orang Troya tertipu, kuda kayu dikira hadiah lalu ditarik ke dalam benteng. Ketika dibuka tentara Yunani berhamburan dan menyerang secara mendadak. Sementara itu armada yang berpura-pura meninggalkan Troya datang kembali ikut menyerbu. Sehingga pasukan Troya mengalami kekalahan. Kitab Odysseia mengisahkan tentang pengembaraan Odysseus sepulangdari Troya. Karena isterinya yang bernama Penelope menikah lagi makaputeranya yang bernama Telemachos menyusulnya mengembara. Bagi bangsa Yunani kisah Illias dan Odysseia ini menjadi salah satu kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi alat pemersatu bangsa Yunani itu? Beberapa faktor pemersatu bangsa Yunani adalah:
1. Kegiatan Olympiade untuk pemujaan dewa di Olymphus setiao empat tahun sekali.
2. Cerita Illias dan Odyseia.
3. Merasa satu keturunan yaitu bangsa Hellas.
4. Merasa satu tanah air yaitu tanah Hellas/Yunani.
5. Kebiasaan mendatangi kuil penujuman/ ramalan di kota Delphi. karyanya yang berjudul Oresteia, Sopochles dengan karyanya berjudul Antigone. Sedangkan drama komedi tokohnya Aristophanes dengan karyanya berjudul Lysistrata. Apakah Anda senang bermain drama, pernahkah memainkan salah satu karya drama Yunani di atas? Atau pernahkah Anda menyaksikan pementasan drama dengan cerita di atas? Jika di sekolah penyelenggara atau sekolah lain di kota sempatkanlah Anda menyaksikan karena akan menambah wawasan Anda. Selain seni sastra, peninggalan budaya Yunani yang terkenal adalah seni bangunan dan seni pahat. Simaklah uraiannya berikut ini.

• Seni Bangunan dan Seni Pahat
Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung bangsa Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis. Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal di Yunani bernama Phidias, sedangkan arsitek bangunan yang terkenal antara lain bernama Ikhtinus. Seni pahat menghasilkan berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus, Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain Pada masa pemerintahan Perikles seni bangunan Yunani berkembang pesat.Peninggalan bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di bukitAcropolis berdiri megah kuil Parthenon dan kuil Erechteum yang di dalamnya terdapat patung dewi Palas Athena. Di bukit Olymphus dibangun kuil untuk dewa Zeus yang disebut kuil Altis.Di daerah koloni Yunani juga dibangun kuil misalnya kuil Zeus di Italia Selatan, kuil Apollo di Milate dan lain-lain. Teater adalah panggung di lapangan terbuka untuk pementasan misalnyakomedi. Penonton duduk di bangku-bangku yang terbuat dari batu. Bagiorang Yunani, teater merupakan bagian pendidikan dan setiap orangdianjurkan untuk menonton.
• Filsafat & Ilmu Pengetahuan
Filsafat : Seperti ilmu fikir (logika), ilmu alam (physica), ilmu kesusilaan (Ethica), dan ilmu negara (politica).

Seperti sudah disinggung pada uraian pemerintahan Yunani,ternyata polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskanpengetahuannya bagi umat manusia. Tepatlah ungkapan Socratesyang menyatakan : “Bila Anda ingin menemukan orang kuat pergilah ke Sparta, tetapi bila Anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah ke Athena”.

Ada 3 orang filsuf yang perlu Anda ketahui yaitu:

1. Socrates (469-399 SM)
Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logikasebagai dasar untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agarmanusia dapat membedakan apa yang baik atau buruk, benar atausalah, adil atau tidak adil. Ajarannya ditujukan kepada anak mudayang diajaknya berdiskusi. Ia akhirnya di hukum mati dengan minumracun karena tuduhan telah merombak dasar-dasar etikamasyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa-dewayang disembah masyarakat.

2.Plato (427-347 SM)
Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia menulis banyak buku,salah satunya berjudul Republica. Dalam buku tersebut diuraikantentang kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerjadengan wataknya dan wanita diangkat derajatnya. Plato jugamendirikan pusat pendidikan bernama Academus.

3.Aristoteles (384-322 SM)
Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi danketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Floradan Fauna di Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatnegaraan, iaberpendapat bahwa sistem pemerintahan yang baik adalah republik.Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusatpendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialahAlexandar Agung, raja Macedonia.

Kemajuan bangsa Yunani di bidang ilmu pengetahuan dapat dilihat dari deretan ilmuwan sebagai berikut:

• Pythagoras, ahli matematika yang melahirkan dalil untuk segitiga siku-siku. Tentu Anda tahu rumus Phytagoras !
• Hipokrates, bapak kedokteran. Ia dapat menyebutkan sebab timbulnya penyakitdan cara mengobatinya yang ditulis dalam buku berjudul Aphorismendan Prognose. Sumbangannya yang terkenal adalah sumpah dokteryang berlaku sampai sekarang.
• Thucydides: Ahli sejarah yang menulis tentang perang Peloponesos.
• Archimedes yang menciptakan teori gravitasi dan teori benda mengapung.
• Thales dengan pendapatnya: alam fisik terdiri dari satu bahan dasar yaitu air.
• Analisagoras dengan pendapatnya: materi terdiri dari beraneka ragam zat renik.
• Democritus: ahli atom.
• Euclid : ahli ilmu ukur.
• Herodotus : Bapak sejarah yang pertama kali mengembangkan sejarah tertulis.
• Hipocrates sebagai pelopor ilmu kedokteran.

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Bangsa yunani telah memiliki berbagai macam pengetahuan dan teknologi yang tinggi, yakni:
• Menciptakan perahu layar yang ramping sebagai sarana untuk mengarungi laut tengah dan menghubungkan daratan yunani dengan daerah-daerah pantai timur pulau sicilia.
• Membuat barang-barang dari tanah liat.
• Menghasilkan karya arsitektur yang megah seperti kuil zeus, kuil partenon dan gedung teater raksasa.
• Mengembangkan industri untuk menunjang perdagangannya, yakni keramik yang bentuknya beraneka ragam dan dihiasi dengan indah.
• Menghasilkan karya-karya benda logam berkembang pesat terutama untuk menyediakan alat-alat perang

AWAL MULA KEPERCAYAAN (MITOLOGI YUNANI)
PROSES PENCIPTAAN DUNIA
Menurut Mitologi Yunani, pada awalnya hanya ada Chaos atau kekacauan dan kehampaan. Lalu dari kehampaan itu tiba-tiba muncullah Nyx (malam) dan Erebus, tempat tak dikenal yang ditinggali oleh kematian. Semuanyakosong, sunyi, tak berakhir, dan gelap. Lalu dari Chaos, muncullah Love (rasa cinta) yang memulai timbulnya keteraturan. Dari cinta, lahirlah Cahaya dan Siang.. Setelah itu, Gaea (Bumi) tercipta. Kemudian, Erebus bersama Nyx, melahirkan Ether (heavenly light) dan Day (Earthly Light). Selain itu, Nyx sendiri juga menciptakan Doom, Fate, Death, Sleep, Dream, Nemesis, dan banyak hal lainnya yang mendatangi manusia dari kegelapan.

Sementara itu, Gaea melahirkan Uranus (langit). Kemudian Uranus menjadi pasangan Gaea, menyelimutinya di seluruh sisi tubuhnya. Bersama-sama mereka melahirkan tiga Cyclopes,Hecatoncheires (Raksasa berkepala 50 dan bertangan seratus), dan duabelasTitan.. Namun ternyata, Uranus adalah seorang suami dan ayah yang jahat.. Ia membenci Hecatoncheires dan mengurung mereka dengan menekan mereka ke tempat tersembunyi di bumi, Rahim Gaea. Hal itu membuat Gaea marah dan mulai merencanakan perlawanan terhadap suaminya.. Gaea membuat sebuah senjata tajam dari batu dan menyuruh anak-anaknya keduabelas Titan, untuk menyerang Uranus. Namun mereka terlalu takut terhadap Uranus dan tidak berani melakukannya, kecuali Titan yang paling muda, Cronus. Gaea dan Cronus pun menyiapkan suatu jebakan untuk Uranus. Di malam hari, ketika Uranus sedang tidur dengan Gaea, Cronus datang dan
mengebiri Uranus, dan melempar potongan genital Uranus ke lautan. Daridarahnya, muncul para Giants, Ash Tree Nymphs, dan Erinnyes. dari busa di lautan yg ditimbulkan oleh genitalnya, lahirlah Aphrodite. Cronus pun menjadi penguasa selanjutnya. Ia memenjarakan Cyclopes dan Hecatoncheires ke dalam Tartarus. Ia juga menikahi saudaranya ,Rhea. Namun, sebagaimana Uranus, Cronus juga diramalkan akan dijatuhkan dari tahtanya oleh anaknya. Untuk mencegah hal itu terjadi, Ia menelansetiap anaknya yang baru lahir. Rhea tidak rela akan hal ini, maka dari itu, ketika anaknya yang ke enam lahir, ia menyembunyikannya dan menitipkannya pada para Nymph untuk
dibesarkan. Kemudian ia membungkus sebuah batu dengan kain bayi untuk diberikan kepada Cronus, yang kemudian menelannya. Bayi ke enam tersebut adalah Zeus. Zeus tumbuh besar di daerah Crete. Ia bertanya pada seorang Titan yang bernama Metis tentang cara untuk mengalahkan Cronus. Metis pun menyiapkan suatu minuman yang akan membuat Cronus memuntahkan saudara-saudarinya yg telah ditelan oleh ayahnya. Sementara itu, Rhea merayu Cronus agar memperbolehkan anaknya untuk kembali sebagai pembawa gelas bagi Cronus dan Cronus pun menyetujuinya. Dengan demikian, Zeus memiliki kesempatan untuk memberikan minuman yg dibuat Metis kepada Cronus. Setelah Cronus Meminum cairan itu. Maka Ia mulai memuntahkan anak-anaknya yang dulu pernah ia telan, satu per satu. Hestia, Demeter, Hera, Hades dan Poseidon. Karena kelimanya adalah dewa, maka mereka Immortal dan tidak terluka sama sekali. Sebagai rasa terimakasih, mereka pun mengangkat Zeus sebagai pimpinan mereka. Namun Cronus belum kalah, Ia mengajak para Titan untuk maju menyerang Zeus dan saudara-saudaranya. Seluruh titan ikut serta, bahkan Atlas mengajukan diri untuk memimpin peperangan, peperangan yang dikenal dengan TITAN OMACHY atau War of The Titans. Tapi ada seorang Titan yang memiliki kemampuan untuk melihat masa depan. Namanya adalah Prometheus. Ia telah mengetahui akhir dari peperangan ini, dan itu adalah kemenangan bagi Zeus. maka dari itu, Ia mengajak saudaranya, Epimetheus, untuk bergabung dengan pihak Zeus. Selain itu, Zeus juga pergi ke Tartarus dan membebaskan Cyclopes sertaHecatoncheires. Sebagai rasa terima kasih, Cyclopes memberikan Petirkepada Zeus, Trisula kepada Poseidon, dan Helmet of Invisibility kepada Hades. dan Hecatoncheires ikut serta menjadi pasukan Zeus. Perang pun terjadi. Hecatoncheires melemparkan ribuan batu-batu besar kepada para Titan. Karena banyaknya batuan itu, para titan mengira sebuah gunung sedang dilemparkan ke arah mereka.. dan dengan serangan dari Zeus dan para dewa lainnya, akhirnya para Titan yang melawan Zeus dapat dikalahkan dan dipenjarakan di Tartarus. Kecuali Atlas yang diberikan tugas “khusus” oleh Zeus yakni untuk menopang langit dipundaknya. Demikianlah, Zeus akhirnya membagi daerah kekuasaan dengan undian bersama ketiga saudaranya. Zeus mendapatkan Langit, Poseidon mendapatkan samudra, sedangkan Hades mendapatkanUnderworld, dunia bawah tempat roh orang mati tinggal. Bersama-sama Zeus, saudara-saudarinya, ditambah anak dari Zeus, Membentuk 12 Olympians yang memerintah dunia dan tinggal di Puncak Gunung Olympus.

PROMETHEUS
Prometheus adalah salah satu titan yang selamat dari Titanomachy karena bergabung dengan kubu Zeus. Namanya berarti ”Forethought” atau ”Dipikirkan Sebelumnya”. Ini melambangkan ‘bakat’ yang ia miliki, Yakni kemampuan untuk melihat masa depan. Setelah Titanomachy, Zeus dan para Olympians menguasai Bumi. Namun semuanya sadar, bahwa bumi ini sendiri masih kosong. Akhirnya para dewa memutuskan untuk mulai menciptakan makhluk-makhluk untuk tinggal di bumi. Tugas ini diserahkan kepada Prometheus dan Epimetheus. Para Dewa menugaskan mereka untuk menciptakan makhluk-makhluk sebagai penghuni bumi. Zeus memberikan berbagai macam berkah kepada Prometheus untuk nantinya diberikan kepada makhluk-makhluk yang ia ciptakan. Dengan senang hati tugas itu mulai dikerjakan. Ia menciptakan banyak hewan dari tanah liat.. ketika ia menciptakan burung, ia memberikannya berkah untuk bisa terbang. Ketika ia menciptakan ikan, ia memberikannya kemampuan untuk berenang. Banyak berkah lainnya diberikan pada masing-masing makhluk, seperti kecepatan, bulu, kekuatan, pendengaran yang kuat, penciuman, dan lainnya. Makhluk terakhir yang ia ciptakan adalah, Manusia. Ia menciptakan manusia berdasarkan bentuk para dewa. Namun ketika ia hendak memberikan berkah, Epimetheus ternyata sudah menghabiskannya untuk makhluk-makhluk sebelumnya, hingga tidak ada lagi berkah yang tersisa. Akhirnya, Prometheus pun memberikan manusia Keunggulan di atas semuanya, seni, adab, dan api. Prometheus sangat mencintai manusia yang ia ciptakan sendiri dibandingkan para Olympians yang telah memenjarakan sebagian besar keluarganya ke dalam Tartarus. Sehingga, ketika suatu hari Zeus meminta manusia untuk melakukan persembahan pada para dewa, Prometheus memilih untuk menipu Zeus. Prometheus membuat dua buah tumpukan persembahan, yang satu adalahDaging segar di dalam kulit kerbau yang nampaknya tidak enak. Yang satulagi adalah tulang-tulang yang dilapisi lemak sehingga nampak lezat. Prometheus mengatakan agar Zeus memilih salah satu sebagai persembahan dari manusia untuk para Dewa. Dan Zeus memilih tulang-tulang. Akhirnya, manusia hanya mempersembahkan tulang-tulang yang tak berguna pada dewa, dan menyimpan bagian lainnya untuk dinikmati. Zeus menyadari bahwa ia telah ditipu oleh Prometheus, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menghukum manusia. Zeus mengambil api dari muka bumi, sehingga manusia memang mendapatkan porsi yang baik dari hewan buruan, namun harus menikmatinya mentah-mentah. Karena harus memakan makanan mentah, manusia pun mulai sakit-sakitan.. Prometheus yang sangat menyayangi manusia, tidak tega jika keadaan ini terus berlanjut, sementara para dewa dengan asyiknya menggunakan Api di Gunung Olympus. Kemudian, Prometheus menyalakan sebuah obor menggunakan api dari matahari. lalu berlari dan memberikan api itu kepada manusia. Kejadian inilah yang mengilhami ritual “Lari Obor” di setiap olimpiade. Zeus sangat marah melihat kejadian itu, dan memutuskan untuk memberikan hukuman yang berat kepada Manusia dan Prometheus. Zeus memerintahkan Hephaestus, pandai besi para dewa, untuk menciptakan seorang gadis, wanita pertama yang keturunannya nantinya akan membawa petaka bagi ras pria. Kemudian semua dewa memberikannya berkah..At hena memberikannya kemampuan untuk menjahit, dan menenun.Aphr odi te memberikannya kecantikan. Hermes memberikannya kemampuan untuk berbohong dan kelihaian berbahasa. Dewa-dewa olympian lainnya juga turut memberikannya berkah. Suara yang indah, rasa menyayangi, dan lainnya. Lalu Hermes memberinya nama ”PANDORA” yang artinya “Berkah dari Semua” karena seluruh Olympian memberikannya berkah. Zeus memberikannya dua hadiah. Yang pertama adalah rasa ingin tahu yang besar. Yang kedua adalah sebuah kotak. Zeus berpesan pada pandora bahwa hadiah yang terakhir ini, hanya berharga selama masih berada di dalam kotak. Kemudian, Hermes mengantarkannya kepada Epimetheus yang saat itu sedang tinggal bersama manusia, sebagai hadiah. Prometheus mengetahui hal ini dan telah memberitahukan kepada saudaranya, Epimetheus, untuk tidak menerima hadiah apapun yang diberikan oleh Zeus. Namun Pandora terlalu cantik untuk ditolak, sehingga Epimetheus pun menerimanya. Tahun berlalu, hingga suatu hari, Pandora tidak mampu lagi menahan keingintahuannya dan membuka Kotak yang diberikan Zeus. Maka terlepaslah dari kotak itu, semua kejahatan dan penyakit yang akan membawa bencana bagi manusia. Pandora panik, dan langsung menutup kotak itu, namun yang tersisa di dasar kotak hanyalah satu, yakni ”Harapan”. Sementara itu, Zeus juga memberikan hukuman pada Prometheus. Ia memerintahkan agar Prometheus dibawa ke gunung Caucasian untuk dirantai dan setiap hari hatinya akan dimakan oleh elang raksasa, untuk kemudian tumbuh lagi di malam hari. Zeus menawarkan kebebasan bagi prometheus, yakni dengan cara memberi tahu wanita mana yang akan melahirkan anak yang nantinya akan menjatuhkan Zeus. Namun Prometheus menolak. Hingga kemudian, satu-satunya cara untuk membebaskan Prometheus adalah, jika ada satu orang Immortal yang bersedia mati untuknya, dan seorang manusia (mortal) membunuh elang yang memakan hatinya, dan melepaskannya dari rantai. Pada akhirnya, Chi ron seorang Centaur yang Immortal bersedia mati untuknya.
Dan Heracles (Hercules) yang masih mortal, membunuh elang yang menggerogoti hatinya, lalu melepaskan Prometheus.( http://rahmatche.wordpress.com/2009/10/31/peninggalan-budaya-yunani/)
Mitologi Yunani. Hades juga dikenal dengan nama Pluto ( Plouton)dalam Mitologi Romawi. Karakter Hades sering digambarkan bersama anjingberkepala tiga bernama Cerberus di dunia bawah tanah (neraka).
. Dewa-Dewi Lain
Ada beberapa dewa-dewi yang lain, yaitu Dionysus, Helios, Eos, Hebe, Pan, Persephone,dan Selene.Ki-ka : Dewi Hebe, Dewa Dionysus, Dewa Helios, Dewa Pan.
Olimpiade Yunani
Untuk menghormati dewa Zeus, sejak tahun 776SM diselenggarakan pesta olah raga selama 5 hari di gunung Olymphus disebutOlympiade. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh polis baik di dataran Yunanimaupun daerah-daerah koloninya.Cabang olah raga yang dipertandingkan meliputi: lari. loncat, lempar lembing,lempar peluru, lempar cakram, gulat, pacuan kuda dan lomba kereta kuda.Pada malam hari diadakan pertunjukan sandiwara/seni maupun digelar pasarmalam. Para atlit yang semuanya laki-laki bertanding secara sportif.Atlit yang menjadi juara mendapat hadiah dan penghormatan biasanya berupamahkota, dedaunan, misalnya daun zaitun di Olymphia, daun Salam di kotaDelfi dan daun Peterseli di kota Argolis. Selain itu para pemenang jugamemperoleh berbagai hadiah misalnya 100 buyung minyak zaitun, sekantungdi kota kediamannya. Salah satu pelempar cakram yang terkenal di zaman Yunani Kuno adalah Discobolus.
Olympiade bermanfaat
sebagai alat pemersatu bagi bangsa Yunani. Karenapada saat Olympiade yang 4 tahun sekali berlangsung setiap polis harusmenjaga perdamaian dan menghentikan peperangan.Selain pemujaan terhadap dewa Zeus dan keluarganya, di setiap negara kota(polis) juga mempunyai dewanya masing-masing. Pemujaan dewa-dewa lokalini menjadi faktor pemisah masyarakat Yunani. Karena fungsinya sangatpenting, yaitu sebagai sarana pemersatu maka pesta Olympiade dijadikanpesta olah raga dunia.

. Masa Akhir Kejayaan Yunani
Masa akhir kejayaan Yunani diawali dengan peristiwa sebagai berikut :
1.Perang Peloponesos (431-404 SM)
Perang Peloponesos disebabkan karena polis Athena yang memimpinpersekutuan polis-polis di jazirah Attica (disebut Liga Delos) memiliki pengaruhyang terlalu kuat baik di bidang politik dan ekonomi Yunani sehingga banyakpolis yang khawatir menjadi sasaran ekspansi dan dikuasai Athena. Keadaan inimenyebabkan Sparta sebagai pemimpin Liga Peloponesos bangkit memimpinpolis-polis lain menghadapi Athena.Athena tangguh dengan angkatan lautnya sedangkan Sparta kuat angkatandaratnya. Perang mulai meletus tahun 431 SM. Sparta menebangi pohon zaitundan menghancurkan tanaman yang lain untuk melumpuhkan ekonomi Athena.Bencana lain yang dialami Athena adalah munculnya wabah penyakit akibat buruknya sanitasi sehingga menyebabkan kematian seperempat jumlahpenduduk Athena termasuk Perikles tahun 429 SM.Kematian Perikles turut menyebabkan lemahnya kepemimpinan Athena. Padatahun 404 SM, Sparta dapat mengalahkan Athena karena bantuan Persia.Perang saudara tersebut dikisahkan oleh sejarawan Thucydides.Perang Peloponesos tersebut mengakibatkan rapuhnya pertahanan Yunaniuntuk menghadapi ancaman dari luar berupa penaklukan oleh Raja Macedonia,Philipus.
2.Yunani dikuasai oleh Aleksander Agung dari Macedonia
Perang Peloponesos mengakibatkan Yunani terpecah-pecah dan semakinlemah. Dengan mudah pada tahun 338 SM raja Philipus dari Macedonia dapatmenaklukkan Yunani. Philipus terbunuh dan digantikan oleh puteranya bernamaAlexander Agung yang memerintah pada tahun 336-323 SM.
Alexander Agung
menjadi raja pada usia 20 tahun. Ia adalah muridAristoteles. Cita-citanya adalah menguasai kerajaan dunia pada waktu itu yangmeliputi Eropa (Yunani), Afrika (Mesir) dan Asia (Mesopotamia dan Persia).Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Alexander Agung memimpin pasukannyamelakukan berbagai penaklukan.Di setiap daerah yang diduduki raja menganjurkan prajuritnya menikahi puterisetempat. Alexander Agung menikahi Roxana, puteri raja Darius III dari Persia, juga puteri Persia yang lain bernama Stateira. Di wilayah kekuasaannya rajamemadukan budaya setempat dengan budaya Yunani sehingga lahirlah budayabaru disebut hellenisme.Alexander Agung juga membangun kota-kota di wilayah kekuasaannya yangsemuanya diberi nama Alexandria dan didirikan pula perpustakaan di tiap kotatersebut. Salah satu kota Alexandria masih terdapat di Mesir hingga sekarang.Pada tahun 325 SM Iskandar Agung meninggal dunia.

KESIMPULAN
Yunani adalah negara yang banyak memberikan sumbangan besar bagikemajuan manusia dewasa ini. Sumbangan Yunani yang besar itu terwujuddalam berbagai bidang, mulai dari bidang pengetahuan, kesenian, arsitektur,sistem pemerintahan, sampai pada bidang agama. Dari bidang pengetahuan, Yunani telah melahirkan sejumlah besar tokoh ilmu pengetahuan sepertiPythagoras, Hipocrates, Euclid, Archimedes, Thales, Analisagoras, Democritus,Heroditus, dan Thucydides. Mereka adalah tokoh-tokoh zaman dahulu yangsangat berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang dewasaini. Sementara dari bidang pemerintahan, Yunani menyumbangkan berbagaipemikiran dengan keberadaan polis-nya, sistem oligarkhi, tirani, sampai yangpaling penting : demokrasi.Selain dari bidang pengetahuan dan sistem pemerintahannya, hal yang palingterkenal dari kebudayaan Yunani adalah peninggalan budayanya. Peninggalanbudaya Yunani salah satunya adalah bidang sastra yang meliputi hasil karyatulis dan teater/drama Yunani. Salah satu hasil kesusasteraan Yunani yangterkenal adalah kitab Illiad dan
Oddyseia karangan Homerus
. Namun darisemua hasil kebudayaannya, peninggalan budaya Yunani yang paling menonjoladalah seni bangunan (arsitektur) dan seni pahatnya. Begitu banyak patungdewa-dewi yang masih dapat kita lihat di jaman sekarang, patung-patung itutelah menampakkan bentuk dan mimik yang mirip dengan manusia. Inimerupakan hal yang jelas membedakan seni patung Yunani dengan seni patungnegara lain. Begitu juga dengan seni bangunannya. Berbagai kuil pemujaanindah, seperti Parthenon dan Erechteum, masih dapat kita saksikan kini. Satuhal dari peradaban Yunani yang paling menonjol adalah kepercayaannyatehadap dewa-dewa, yang sampai sekarang masih merupakan dasar darisemua agama yang ada di dunia. Dewa-dewa Yunani hingga kini masih dapatkita saksikan perwujudan dan cerita-ceritanya melalui cerita dan patung-patungnya. Yunani juga terkenal dengan para filsuf / pemikirnya, beberapa diantaranya yang terkenal adalah Aristoteles, Socrates, dan Plato. Peradaban Yunani, yang merupakan salah satu peradaban pertama di dunia, telah menjadidasar dari segala peradaban di dunia. Oleh karena itu, kiranya pantaslah bilaPeradaban Yunani disebut sebagai Peradaban tertinggi di masa lalu

DAFTAR PUSTAKA
1. Drs Wiyono,M.A,handout:3-10
2. http://whitneyvelyn.wordpress.com/2011/03/28/peradaban-sejarah-yunani-kuno-makalah-sejarah/
3. http://rahmatche.wordpress.com/2009/10/31/peninggalan-budaya-yunani/http://id.scribd.com/doc/29765448/PERADABAN-YUNANI-KUNO
4. http://fersyhana.wordpress.com/2011/12/20/peradaban-yunani-kuno/

Perempuan Minangkabau di Masa Dewan Banteng dan PRRI ( RESENSI )

RESENSI

Perempuan Minangkabau di Masa Dewan Banteng dan PRRI

Identitas buku:
Judul buku :Perempuan berselimut konflik
Penulis buku :Reni Nuryanti
Jenis buku : non fiksi
Cetakan dan Tahun terbit :cetakan pertama tahun terbit 2011
Jumlah halaman :218 halaman

Sinopsis:
Perempuan minangkabau yang menganut system kekerabatan matrilineal dimana kedudukan perempuan seolah lebih tinggi dari laki-laki ternyata memiliki banyak kisah yang memprihatinkan yaitu kisah pada masa dewan banteng dan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia)
Perempuan Minangkabau di Masa Dewan Banteng
Dimasa dewan banteng perempuan minangkabau banyak yang membentuk organisasi perempuan salah satunya adalah Gerakan Perempuan Indonesia (GERWANI).
Gerwani adalah organisasi di belakang PKI untuk melawan Gerakan Revolusioner Republik Indonesia.Sesuai prinsip PKI ,ide dasar Gerwani adalah persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
Para peremmpuan yang rergabung dalam Gerwani di Sumatera barat berpendidikan minimal SMP atau yang sederajat yang kemudian menjadi sekertaris Gerwani cabang pariaman
Para Gerwani mempunyai akses informasi yang mudah dan memilikiikatan ideologi yang kuat dengan”keluarga PKI” sehingga Gerwani di sumatera barat mudah berkembang pesat.
Pilihan politik gerwani untuk menentang dewan banteng tidak lepas dari pengaruh PKI yang kian mengakardi dalam tubuh Gerwani .Ini dikarenakan ,Gerwani dan PKI adalah satu ide ,visi dan misi.Apalagi selepas terbentuk Dewan Banteng,PKI adalah partai yang mengalami tekanan paling keras karena secara terang –terangan menentang Dewan Banteng.
Ketegangan di tubuh organisasi perempuan tidak merubah pandangan gerwani di Minangkabau untuk tetap membantu PKI dan “ keluarganya “dalam menghadapi tekanan Dewan Banteng dan dewan perjuanganperjuangan pada saat PRRI.
Sikap ini menantangkan banyak pujian karena para gerwani tetap terus berusaha menentang dewan bantengdan PRRI walaupun mereka mengalami berbagai penyiksaan dan harus mempengartaruhkan hidup.
Perempuan minangkabau di masa PRRI
Pada masa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) para perempuan biasa (bukan gerwani ataupun organisasi perempuan lainnya) juga mendapatkan kekerasan fisik,psikologis,dan seksual oleh para oknum OPR terutama bagi para perempuan yang suaminya adalah tentara PRRI ataupun terlibat dalam PRRI
a. Kekerasan fisik dan psikologis
Banyak perempuan minangkabau yang mengalami peristiwa yang tragis dimana mereka mengalami kekerasan fisik dan psikologis salah satunya adalah peristiwa saat pengungsian ke hutan,pernah dilakukan pencegatan terhadap bus umum.Muatan dikosongkan lalu pakaian para penumpang bus dibuka,dan mereka harus masuk kehutan untuk mengangkat barang-barang dan saat itulah perempuan mengalami pelecehan .
Selain itu juga banyak perempuan minangkabau yang diculik oleh OPR ketika suaminya mengungsi di hutan karena suami –suami mereka adalah jajaran dari PRRI,para perempuan tersebut diculik saat sore hari dan dipulangkan saat pagi hari saat mereka diculik mereka sering mengalami menyiksaan fisik maupun psikologis,salah satunya banyak perempuan yang diculik itu menyaksikan pembunuhan pemuda-pemuda PRRI oleh oknum OPR,peristiwa tersebut membuat para perempuan itu stress dan trauma apalagi perempuan –perempuan itu mengalami penculikan bukan hanya satu kali.
b. Kekerasan Seksual
Selain kekerasan fisik dan psikis ,perempuan Minangkabau juga merasakan bentuk kekerasan seksual selama pergolakan .
Pada saat itu ,ada perempuan –perempuan muda yang dikumpulkan dirumah gadang untuk memenuhi kebutuhan biologis .Kondisi ini tampak menggejala pasca kedatangan tentara Divisi Diponegoro .
Kasus lain yang dijumpai,diantaranya adalah kasus perempuan hilang pada malam hari di kampung-kampung.
Semakin lama semakin kejam perlakuan oknum OPR terhadap perempuan minangkabau seperti peristiwa kekejaman OPR yang dialami oleh perempuan minangkabau yang bernama Rina.lantaran ketahuan membawa obat ketika sedang mencari kayu bakar di hutan,sementara di atas bukit itu ada pasukan PRRI,iapun ditangkap,lalu ditelanjangi dimuka umum dan dibakar kemaluannya.
Pada saat itu ,penghamilan paksa juga kerap dijumpai,tidak sedikit perempuan Minangkabau yang menetap di Teluk Bayur karena tidak dapat menikah.
Puluhan gadis Minang yang hamil memukul-mukul perutnya karena malu untuk pulang kampong

Keunggulan dan kelemahan buku :
1. Keunggulan buku
Penulisan judul buku yang menarik sehingga menarik minat pembaca,topic cerita yang menarik untuk dibaca,menjelaskasistem kekerabatan matrilineal di Minangkabau sacara cukup rinci dan mendetail.
2. Kelemahan buku
Banyak kutipan –kutipan yang menggunakan bahasa minang yang tidak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sehingga para pembaca awam kesulitan untuk memahaminya
Buku ini berjudul “ Perempuan Berselimut Konflik (perempuan minangkabau di masa dewan banteng dan PRRI) seharusnya lebih fokus kedalam cerita tentang perempuan Minang dimasa itu tetapi dalam buku ini kurang jelas dalam menceritakan tentang keadaan perempuan minang saat itu
Dalam menceritakan keadaan / kejadian saat itu terlalu berbelit-belit tidak fokus malah lebih banyak menceritakan tentang kebudayaan minangkabau disana jadi kurang sesuai dengan judul bukunya

Kesimpulan:
Dimasa Dewan banteng dan PRRI perempuan Minangkabau baik perempuan yang berjuang dalam organisasi maupun perempuan biasa banyak yang mengalami penyiksaan baik itu penyiksaan fisik mental maupun kekerasan seksual

SEJARAH LOKAL SUATU PERSPEKTIF DALAM PENGAJARAN SEJARAH ( RESUME DARI BUKU KARANGAN IGEDE WIDJA)

BAB 1
PENDAHULUAN
Tradisi penulisan sejarah dengan tekanan pada daerah –daerah tertentu masih terus berlanjut sampai jaman sekarang.Tradisi penulisan sejarah seperti itu disebut sebagai karya sejarah “amatiran” oleh kalangan sejarawan profesional ,dan dianggap kurang bermutu dilihat dari disiplin ilmu sejarah .
Prinsip – prinsip sejarah modern seperti sikap kritis terhadap sumber- sumber sejarah kurang di perhatikan karena yang dipentingkan ialah memenuhi rasa cinta daerah yang berlebihan atau hanya ingin memberikan informasi tentang asal- usul (nama ) daerahnya (Ong Hok Ham 1981:2)
Topik –topik yang di bahas dalam lokakarya antara lain :
• Usaha – usaha menggali dana dari pihan pemerintah maupun swasta dalam rangka membantu keuangan perkumpulan setempat terutama yang belum berkembang
• Tentang pelestarian benda-benda sejarah baik yang sudah ada di museum maupun yang masih ada di lapangan
• Usaha-usaha pengembangan kegiatan sejarah lisan (oral history )di tingkat lokal
• Masalah penggunaan catatan /arsip resmi dari pemerintah dalam penulisan sejarah local
• Usaha pembentukan kelompok –kelompok organisasi sejarah (lokal) di lingkungan remaja setempat
• Masalah penyelenggaraan publikasi hasil-hasil kegiatan penulisan sejarah local
• Pengembangan koreksi sejarahlokal /regional
Dalam lokakarya masing-masing organisasai sejarah lokal yang ada,diberi kesempatan mengirim 4 orang wakil,dan segala kemudahan diberikan kepada mereka agar mereka benar-benar bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik .
Dalam lokakarya juga dilibatkan berbagai pihak yang termasuk kelompok profesional dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan studi sejarah lokal ,seperti bidang permusiuman ,kearsipan ,ahli perpustakaan dan lain-lain.

1.1 Batasan Penertian serta Ruang Lingkup Sejarah Lokal
Seorang sejarawan local inggris yang terkenal H.P.R.Finberg,dalam bukunya Local History ,Objective and Persuit tidak ada mengemukakan rumusan sejarah local.
Namun demikian,barangkali disini kita bisa mencoba memulai dengan rumusan sederhana,yaitu bahwa sejarah lokal bisa dikatakan sebagai suatu bentuk penulisandalam lingkup yang terbatas yang meliputi suatu lokalitas tertentu.
Di Indonesia d isamping istilah sejarah local,dikenal juga istilah sejarah daerah
Sejarawan Taufik Abdulah dalam bukunya Sejarah Lokal di Indonesia ada memasalahkan penggunaan dua istilah itu.Dia kelihatannya kurang setuju dengan penggunaan istilah sejarah daerah sebagai pengganti (dalam artian yang sama dengan) sejarah lokal.
Ada pula istilah “ ethnohistory” yang menurut Budhisantoso diterjemahkan sebagai “suatu rentetan kejadian atau peristiwa di masa lampau tentang suatu kategori sosial yang dirinya dan dikenal orang lain sebagai satu kelompok sosial yang lain” (Budhisantoso 1982/83:24).
Di Negara barat juga terdapat berbagai istilah untuk sejarah lokal ,yaitu “local history” (sejarah lokal),”community history “ atau “neighborhood history” bahka ada istilah “nearby history”(kyvig & marty 1984:4)
Dengan demikian,bisa disimpulkan bahwa ruang lingkup sejarah local atas dasar jalan oikiran Jordan adalah keseluruhan lingkungan sekitar yang bisa berupa kesatuan wilayah seperti desa,kecamatan,kabupaten,kota kecil dan lain-lain kesatuan wilayah seukuran itu beserta unsur-unsur institusi sosial dan budaya yang berada di suatu lingkungan itu seperti:keluarga,pola pemukiman , mobilitas penduduk,kegotng-royongan ,pasar,teknologi pertanian ,lembagaa pemerintahan setempat ,perkumpulan kesenian ,monument dan lain-lain.
1.2 Arti Penting Kajian Sejarah Lokal
Finberg mengemukakan bahwa lingkungan keluarga,lingkungan komunitas,lingkungan nasional,dan lingkungan supranasional tak ubahnya sebagai serangkaian lingkaran konsentris .Masing-masing perlu dikaji dengan mengacu pada lingkaran yang ada diluarnya ,tanpa harus diartikan bahwa yang brada dilingkaran yang paling dalam adalah kurang sempurna hanya karena dia ditutupi oleh lingkara luarnya.(Finberg and skip 1967:39)
Ungkapan diatasbisa dartikan bahwa ,untuk mengetahui kesatuan yang lebih besar ,bagian yang lebih kecil itupun harus dimengerti dengan baik .
Jalan pikiran seperti itu menumbuhkan aliran yang diberi nama “the new social history” atau “the bottom up history”
Kesimpulan tersebut jelas tercermin dalam kata pengantar yang termuat dalam buku Petujuk Seminar Sejarah lokal di Denpasar bulan September 1982. Dari tema seminar ” Meningkatkan Kesadaran Sejarah dan Integrasi Nasional”jelas terlihat pemikiran tentang kaitan studi sejarah lokal dan studi sejarah nasional.
Dari topik-topik yang dipilih untuk dibahas dalam seminar itu seperti .Statifikasi Sosial dan Kepemimpinan lokal,Dinamika Masyarakat Pedesaan,Pendidikan Sebagai Faktor Dinamisasi Sosial,Sastra dan Sejarah lokal,Komunikasi Antar Daerah,Antar Suku Bangsa dan Pembauran ,semua ini menunjukkan bahwa disamping peran keilmuannya,maka kajian sejarah lokal bisa punya arti praktis bagi pembangunan nasional dalam artian yang luas.
Kepentingan mempelajari sejarah local ,pertama-tama adalah untuk mengenal berbagai peristiwa sejarah di wilayah-wilayah diseluruh Indonesia dengan baik dan lebih bermakna.
1.3 Penelitian dan Penulisan Sejarah Lokal
Kajian sejarah lokalperlu memperhatikan empat langkah utama yaitu :
1. Usaha mengumpulkan jejak atau sumber sejarah
2. Usaha untuk menyeleksi atau menyaring jejak atau suber
3. Usaha menginterprestasikan hubungan fakta satu dan fakta lainnya yang mewujudkan peristiwa tertentu
Akhirnya langkah keempat adalah penulisan sejarah(untuk uraian klasik mengenai langkah-langkah metodelogis sejarah.
Usaha untuk menelusuri jejak-jejak sejarah sebagai langkah permulaan dari prosedur kerja sejarawan,sering disebut sebagai kegiatan”heruistik”dari kata Yunani “heuriskein”yang berarti menemukan.Jadi kegiatan ini ditunjukkan untuk menemukkan serta mengumpulkan jejak-jejak peristiwa sejarah yang sebenarnya.
Untuk memudahkan sejarawan dalam memilih-milih jejak maka dibuat klasifikasi jenis-jenis jejak atau bukti sejarah.
Salah satu klasifikasi sederhana ialah pembagian berupa jejak yang ditinggalkan “tidak dengan sengaja”(unpremeditated) oleh manusia sehari–hari dan yang dengan sengaja (intentional).
Termasuk yang pertama (yang tidak sengaja )misalnya berbagai jenis alatyang memang dibuat dan digunakan untuk tujuan khusus pada pada zamannya tanpa memikirkan akan digunakkan kelak sebagai bahan mengetahui peristiwa yang sudah lewat.
Mengenai yang kedua (yang disengaja ) memang dibuat untuk orang-orang dari zaman itu dari hidupya misalnya surat wasiat dan daftar silsiah .
Cara pengklasifikasian lain ialah pembagian jejak sejarah menjadi “historis” dan “nonhistoris”,dengan cara ini sejarahan lokal sudah bisa memperhitungkan mana jejak yang perlu dicari dan dikumpulkan dan mana yang bisa diabaikan.
Kyving dan marti mengelompokkan jejak historis menjadi empat jenis yaitu :
a) Jejak nonmaterial
b) Jejak material
c) Jejak tertulis
d) Jejak yang disebut “representasional”
Yang pertama berupa berbagai lembaga masyarakat,adat,.kepercayaan,tradisi,hal-hal gaib dan dongeng.
Jejak material bersifat kongkrit terdiri dari berbagai macam benda,artefak atau barang-barang lain yang dibuat manusiadiwaktu yang lampau
Mengenai sumber tertulis bisa dibedakan yang berupa tulisan tangan (surat,catatan harian,kisah perjalanan,manuskrip)dan yang berupa cetakkan (surat kabar,majalah,buku,dan lain-lain).
Ada juga yang merupakan gabungan dari keduanya seperti (formulir isian dari berbagai surat keterangan resmi,
Jejak keempat sebenarnya bisa dimasukkan sebagai jejak material,hanya karena sifatnya yang khusus,diberi istilah jejak “representasional”(jejak mewakili jejak lain) misalnya:potret atau lukisan.
Masih ada jenis jejak yang belumdisebut Kyvig dan Marty yaitu jejak yang berupa informasi dari pelaku atau saksi sejarah.
Kemudian tidak kalah pentingnya adalah dokumen-dokumen pemerintah yang banyak memuat situasi politik dan kegiatan pemerintahan sehari-hari di unit-unit pemerintahan dari yang paling rendah sampai propinsi.
Satu dokumen khusus yang sangat diperlukkan disebut oleh Kyvig dan Marty “eplomera” yang mempunyai arti penting untuk mengetahui situasi khusus sehari-hari dari suatu masyarakat.
Dengan singkat bisa dikatakan,bahwa dalam penelusuran jejak sejarah yang merupakkan langkah awal penyusunan sejarah lokal disamping pengetahuan luas tentang berbagai jenis jejak sejarah di tingkat lokal dengan karakteristiknya ,sangat diperlukan juga keterampilan khusus yang disebut oleh Kyvig dan Marty sebagai “trace-gethering” yang berupa “power of perception”
Sebagai langkah kedua ialah apa yang umum dikenal di lingkungan studi sejarah sebagai “kritik sejarah”
Kritik sejarah dibedakan menjadi kritik eksteren dan intern.Yang pertama(ekstern) bertujuan menjawab tiga pertanyaan pokok menyangkut jejak yang telah ditemukan yaitu:
1. Adakah jejak sejarah itu adalah jejak yang otentik (bukan palsu)?
2. Kalau jejak itu bukan aslinya tapi turunan ,adakah terjadi perubahan atau penyimpangan dari wujud aslinya?
3. Kalau memang telah terjadi perubahan/penyimpamgan ,seberapa jauhkah terjadi perubahan atau penyimpangan itu
Kritik intern ditunjukkan pada sumber berupa dokumen karena menyangkut sifat informasi dalam kaitan dengan posisi dari sumber pemberi informasi dari peristiwanya.
Dari uraian diata dapat diketahui bagaimana melalui kritik sejarah jejak-jejak sejarah itu kemudian bisa diwujudkan sebagai fakta sejarah yaitu sesudah jejak-jejak itu lolos dari pengujian kritis.
Dengan demikian ,fakta sejarah sebenarnya adalah keterangan atau kesimpulan jejak-jejak sejarah yang telah disaring atau diuji kebennaranya melalui kritik sejarah.

BAB II
HUBUNGAN SEJARAH LOKAL DAN SEJARAH NASIONAL
2.1 Dimensi Makro dan Mikro dalam Sejaraah
Dalam studi sejarah,salah satu masalah yang dihadapi sejarawan ialah penentuan kesatuan kerangka peristiwa yang menjadi pusat perhatiannya dalam melihat proses persambungan peristiwa –peristiwa.
Yang penting dalam kategorisasi peristiwa sejarah ialah adanya kerangka yang mewujudkan kesatuan yang didalamnya mengandung pola-pola dari fakta yang berbeda dalam satukerangka tersebut ,kerangka tersebut juga terkandung aspek kesatuan temporal(waktu)dan kesatuan spasial (ruang atau tempat )
Aspek kesatuan temporal dalam hubungan unit historis itu antara lain menyangkut pembabakan waktu
Aspek kesatuan spasial berkaitan dengan usaha membuat kategori-kategori batas lingkungan kompleks peristiwa sejarah yang bervariasi dari unit dengan skup yang sangat luas sampai ke unit yang sangat terbatas.
Dengan demikian ,unit-unit historis terwujud dari berbagai kategori yang menyebabkan adanya variasi lingkup sejarah ,dari yang meluas sampai yang menyempit terbatas.
Lingkup historis yang bersifat meluas sering disebut dimensi makro,sedangkan yang sempit terbatas disebut dimensi mikro.
Hubungan eratantara dimensi mikro dan makro dalam sejarah bisa dilihat dalam hubungan studi sejarah di Indonesia.
Keterkaitan sejarah nasional dengan sejarah lokal tidak harus diartikan bahwa sejarah nasional itu sendiri adalah semua mata gabungan dari sejarah-sejarah di tingkat lokal.Masing-masing lokalitas memiliki realitas kesejarahannya sendiri yang hanya bisa dimengerti dalam rangka lokalitas itu.

BAB III
TIPE-TIPE SEJARAH LOKAL
3.1 Sejarah Lokal Tradisional
Yang dimaksud dengan sejarah lokal tradisional adalah hasil penyusunan sejarah berbagai kelompok etnik yang tersebar yang tersebar diseluruh Indonesia yang sudah bersifat tertulis.
Sejarah lokal tradisional bisa dikatakan merupakan tipe sejarah lokal yang pertama muncul di Indonesia.Sifat lokalisasi mudah dimengerti karena belum berkembang kesadaran akan kesatuan antar etnik.
Penyusun –penyusun sejarah lokal tradisional diduga adalah tokoh-tokoh intelektual tradisional yang tidak bisa dibandingkan dengan sejarawan lokal professional yang berlatar belakang pendidikan kesejarahan khusus.
Akhirnya penting disadari bahwa jenis sejarah lokal ini meskipun dikatakan sejarah lokal yang pertama-tama berkembang di Indonesia ,namun dalam kenyataannya masih tetap bertahanbukah hanya sebagai warisan masaa lampaau komunitas ,tapi juga isinya masih dipercaya sebagai gambaran masa lalu.
3.2 Sejarah Lokal Diletantis
Karakteristik yang menonjol dari tipe sejarah lokal diletanis ialah tujuan penyusunannya,umumnya untuk memenuhi rasa estetis individual melalui lukisan peristiwa masa lampau.Jadi sejarah lokal diletantis bersifat memenuhi tuntutan keinginan pribadi.
Sedangkan peran sejarawan lokal diletantis adalah membantu membuat analisa-analisa kritis lebih lanjut dari sejarah lokal yang sedang disusun.
3.3 Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif
Sejarah lokal edukatif inspiratif adalah jenis sejarah lokal yang disusun dalam rangka mengembangkan kecintaan sejarah,terutama pada sejarah lingkungan yang kemudian menjadi pangkal timbulnya kesadaran sajarah dalam artian yang luas (kesadaran sejarah lingkungan dalam rangka kesadarab sejarah nasional)
3.4 Sejarah Lokal Kolonial
Sejarah lokal kolonial memiliki beberapa karakteristik yaitu :
1. Sebagian besar penyusunnya adalah pejabat-pejabat pemerintahan kolonial seperti residen,astisten, presiden,kontrolir atau pejabat pribumi,atas dorongan dari pejabat Hindia Belanda
2. Laporan berupa memori sejarah atau lebih khusus kepada pemerintah pusat di Batavia tentang suatu perkembangan khusus disuatu daerah kekuasaan pejabat atau penjajahan atas wilayah-wilayah tertentu
3.5 Sejarah Lokal Kritis Analisis
Dilihat dari fokus serta pendekatan metodelogis yang digunakan maka,Taufik Abdullah membedakan empat corak penulisan yaitu:
a. Disebut sebagai “studi yang difokuskan pada suatu peristiwa tertentu (studi paristiwa khusus atau disebut ‘evenemental’)
b. Disebut sebagai “studi yang lebih menekankan pada struktur)
c. Disebut sebagai “studi yang mengambil perkembangan perkembangan aspek tertentu dalam kurun waktu tertentu (studi sistematis) dari masa ke masa
d. Disebut sebagai studi sejarah umum yang menguraikan perkembangan daerah tertentu dari masa ke masa

BAB 1V
SEJARAH LOKAL DAN TRADISI LISAN
4.1 Criteria Sejarah Sebagai Bagian Kebudayaan Suatu Masyarakat
Tradisi penyusunan sejarah tidak bisa dilepaskan dari budaya suatu masyarakat. Cara mejelaskan realitas sejarah ini menghasilkan mite atau dongeng
Dalam cara berfikir secara rasional mite,legenda,dianggap sebagai uraian non factual (non sejarah)bahkan hanya khayalan belaka
Sebagai suatu aspek budaya ,maka kepentingan untuk menjelaskan atau memahami lingkungan sekitar adalah sebagai usaha untuk memberi pegangan pada masyarakat terutama generasi berikutnya dalam dalam menghadapi berbagai kemungkinan dari lingkungan.
4.2 Tradisi Lisan dan Beberapa Unsurnya
Unsur-unsur dalam tradisi lisan adalah :Pesan –pesan verbal yang berupa pernyataan-pernyataan yang pernah dibuat di masa lalu oleh generasi yang hidup generasi yang sekarang.
Menurut vanisna tradisi lisan dibedakan menjadi:
 Petuah yang merupakan rumusan kalimat yang dianggap punya arti khusus bagi kelompok
 Kisah tentang kejadian disekitar kehidupan kelompok baik kisah seseorang maupun kelompok
 Cerita kepahlawanan yang berisi gambaran tentang tindakkan kepahlawanan yang mengagumkan bagi kelompok
 Dongeng yang bersifat fiksi belakang

4.3 Peran Tradisi Lisan dalam Penulisan Sejarah Lokal
Menghubungkan tradisi lisan dengan sejarah,khususnya sejarah lokal,berarti mencoba melihat peranannya sebagai sumber sejarah untuk mewujudkan fakta-fakta dalam rangka penyusunan sejarah lokal tersebut.
Yang merupakan keistimewaan tradisi lisan ialah sifatnya sebagai informasi dari dalam .
Tradisi lisan mempunyai arti penting dalam usaha merekrontuksi masa lampau suatu masyarakat atau komunitas tertentu

BAB V
SEJARAH LOKAL DAN HISTORIOGRAFI TRADISIONAL

5.1 Beberapa Karakteristik Historiografi Tradisional
Sebagai suatu bagian dari perbendaharaan budaya dari suatu masyarakat atau suatu komunitas, maka tradisi kesejarahan baik lisan maupun tertulis tidak bisa lepas dari ciri-ciri budaya masyarakat pendukungnya. Apabila sumber sejarah modern mengandung gambaran peristiwa yang faktual, sedangkan sumber sejarah tradisional cenderung mengabaikan unsur-unsur fakta karena terlalu dipengaruhi atau dikaburkan oleh sistem kepercayaan yang dimiliki masyarakatnya. Masyarakat tradisional punya cara tersendiri dalam mamandang peristiwa-peristiwa dilingkungannya sejalan denga konsep sosio-budaya jamannya. Hal yang tercermin dalam karya-karya sejarah tradisional ialah kepercayaan tentang perbuatan magis atau sihir yang dilakukan tokoh-tokoh tertentu.
5.2. Peranan Historiografi Tradisional dalam Penyusunan Sejarah Lokal.
Dalam hal ini muncul permasalahan mengenai seberapa jauh karya tulis tradisional seperti babad mengandung unsur sejarah dan dapat menjadi sumber sejarah. M.C. Ricklefs mengemukakan hal yang merupakan sumber dari perdebatan ini, pertama, masalahnya terletak pada anggapan dasar bahwa apabila kita berbica tentang masalah sejarah haruslah kita berbicara soal fakta, dalam pengertian seperti yang tunjukkan oleh sumber-sumber yang berasal dari historiografi barat yang dianggap modern serta rasional. Kedua, yang menimbulkan ketidaksepakatan itu ialah adanya kecenderungan terbatasnya pengetahuan ahli-ahli sejarah tentang bahasa-bahasa dan sastra Asia, dan dilain pihak terbatasnya pengetahuan ahli-ahli bahasa dan sastra Asia tentang masalah sejarah. Pada dasarnya Ricklefs beranggapan bahwa dokumen pribumi memerlukan analisis kritis yang sama saja dengan dokumen barat.

BAB VI
SEJARAH LOKAL DAN BEBERAPA DISIPLIN SEJARAH

6.1. Sejarah Lokal dan Sejarah Sosial
Sejarah sosial sebenarnya lahir dari beberapa disiplin induk, yaitu sosiologi, sejarah politik dan sejarah ekonomi. Abdullah mengemukakan lima hal yang menjadi cakupan dari studi sejarah sosial secara keseluruhan. Pertama, diamenunjuk pada aspek lingkungan alamiah dari masyarakat yang diteliti. Aspek yang berikutnya ialah cara bagaimana masyarakat mengatur dan menyusun dirinya yang berkaitan dengan sendirinya dengan masalah struktur sosial. kemudian aspek cara berfungsinya struktur tersebut. Aspek sosial dan usaha untuk mengatasinya, yang terakhir aspek adaptsi kultural.
6.2. Sejarah Pedesaan dan Sejarah Lokal
Sejarah pedesaan adalah bagian dari sejarah sosial, karena masalah pedesaan hakekatnya suatu aspek saja dari kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Sejarah pedesaan berbeda denga sejarah sosial hanyalah pada bobot uraian yang lebih membatasi diri pada lingkungan pedesaan denga berbagai permasalahannya.
6.3. Sejarah Kota dan Sejarah Lokal
Sejarah kota pada dasarnya merupakan pengembanagan lebih khusus dari sejarah sosial. disamping menyangkut aspek-aspek studi sejarah sosial, sejarah kota juga menyangkut sejarah politik, sejarah ekonomi, demografi, dan lain sebagainya. Sejarah kota mengarah pada studi tentang perkembangan kehidupan masyarakat yang ada dilingkungan suatu kota tertentu dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat kota. Kecenderungan lingkup kajian sejarah kota mengarah pada pembatasan lingkup spasial temporal dan menyebabkan sejajarah kota sangat berkaitan dengan sejarah lokal.

6.4. Sejarah Ekonomi dan Sejarah Lokal
Pada dasarnya sejarah ekonomi mempelajari masalah perkembangan ekonomi yang mencakup pertumbuhan, kemandegan atau kemunduran kehidupan ekonomi suatu masyarakat. Setiap masyarakat yang tinggal didesa ataupun dikota akan terkait dengan gejala perkembangan ekonomi serta masalah kesejahteraan ekonominya. Secara lebih khusus pusat perhatian sejarah ekonomi terutama yang bersifat terapan kelihatannya berkembang menuju dua arah. Yang pertama ialah berkembangnya minat yang besar pada studi yang menyangkut pertumbuhan ekonomi.

BAGIAN KEDUA
SEJARAH LOKAL DAN PENGAJARAN SEJARAH
Pada bagian kedua ini akan menjelaskan tentang sejarah lokal dengan berbagai aspeknya itu akan dicoba diproyeksikan dengan pengajaran sejarah. Seperti yang telah diketahui bahwa terdapat kesan negatif terhadap pelajaran sejarah disekolah yang kurang menarik dan dan dianggap membosankan. Pelajaran sejarah juga dianggap hanya sebagai uraian fakta-fakta kering berupa urutan-urutan tahun dan peristiwa belaka. Pelajaran sejarah juga sering dirasakan murid hanyalah mengulang hal-hal yang sama dari tingkat SD sampai ke tingkat SMA, bahkan sampai diperguruan tinggi.
Maka dari itu salah satu alternatif yang dapat diambil ialah melalui pengajaran sejarah lokal dengan membawa murid pada apa yang sering disebut “living history”, yaitu sejarah lingkungan murid.

BAB VII
ILMU SEJARAH DAN PENGAJARAN SEJARAH

7.1. Sifat-sifat Studi Sejarah
Apabila kita berbicara soal sejarah, kita terutama berfikir tentang peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Akan tetapi hendaknya perlu disadari bahwa tidak seluruh peristiwa masa lampau manusia mampu digarap oleh sejarawan. Umumnya hanyalah peristiwa yang bersifat istimewa, yakni yang ikut menentukan jalannya sejarah, menjadi perhatian sejarawan. Selain itu perlu usaha lebuh lanjut dari sejarawan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin sumber sejarah kemudian diseleksi dan diuji kebenarannya dengan cara tertentu yang sering disebut kritik sejarah. Salah satu kekhususan dari sifat studi sejarah ialah sifat unik dari peristiwa sejarah karena peristiwa sejarah terjadi hanya sekali dan tidak bisa diulang lagi.

7.2. Mengapa Perlu Mengajarkan Sejarah?
Sejarah dalam salah satu fungsi utamanya adalah mengabadikan pengalaman masyarakat diwaktu lampau, yang sewaktu-waktu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat itu dalam memecahkan problem-problem yang dihadapinya. Melalui sejarahlah nilai-nilai masa lampau dapat dipetik dan dimanfaatkan untuk menghadapi masa kini. Tanpa masa lampau orang tidak akan mampu membangun ide-ide tentang konsekuensi dari apa yang dia lakukan.

7.3. Masalah Pembaharuan Pengajaran Sejarah
Praktek pengajaran sejarah yang selama ini berlangsung masih dianggap sebagai pelajaran hafalan yang didominasi oleh situasi. Kita sering menyaksikan adanya usaha pembaharuan yang cenderung kurang memperhitungkan berbagai aspek dari tujuan suatu pembaharuan. Dengan demikian, maka dalam usaha mencari alternatif-alternatif dalam pembaharuan pengajaran sejarah perlu diperhatikan beberapa prinsip dasar seperti:
 Perlunya menekankan sasaran proses belajar yang berorientasi ke arah tujuan masa depan dalam mempelajari masa lampau.
 Perlunya ditekankan pendekatan ketrampilan proses dalam kegiatan belajar menagajar sejarah.
 Perlunya mengembangkan suasana belajar yang lebih banyak melibatkan murid dalam belajar sejarah.

7.4. Pendekatan Baru dalam Pengajaran Sejarah
Hal yang perlu diusahakan oleh guru melalui pengajaran sejarah ialah agar siswa secara dinamis mengamati pengalaman masa lampau dari generasi terdahulu, menemukan konsep-konsep atau ide-ide dasar dalam peristiwa masa lampau yang nantinya diharapkan bisa membekali dirinya dalam menilai perkembangan masa kini dan waktu yang akan datang. Salah satu perspektif yang perlu dipertimbangkan dalampembaharuan pengajaran sejarah ialah pengembangan pengajaran sejarah dengan memanfaatkan studi sejarah lokal.
BAB VIII
SEJARAH LOKAL SEBAGAI SUATU PERSPEKTIF DALAM PENGAJARAN SEJARAH
8.1. Pengajaran Sejarah Lokal
Pengajaransejarah lokal merupakan bagian dari proses belajar di lingkungan pendidikan formal dan sasaran utamanya adalah keberhasilan proses itu sendiri.
8.1.1. Kelebihan dan Kelemahan Pengajaran Sejarah Lokal
Kelebihan pengajaran sejarah lokal dapat diartikan sebagai usaha mengidentifikasi unsur-unsur yang bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang umum dijumpai dalam pengajaran sejarah. Terdapat beberapa aspek positif dalam pengajaran sejarah lokal, antara lain
 Punya kemampuan untuk membawa murid pada situasi riil di lingkungannya.
 Lebih mudah membawa siswa pada usaha memproyeksikan pengalaman masa lampau masyarakatnya dengan situasi masa kini, bahkan juga pada arah masa depannya.
 Mendukung prinsip pengembangan kemampuan murid untuk berfikir aktif kreatif serta struktural konseptual.
 Mendorong murid agar lebih peka lingkungan
Selain mempunyai kelebihan, pada pengajaran sejarah lokal juga terdapat kendala-kendala yang mungkin dihadapi, antara lain:
 Kesulitan yang pertama ialah pengajaran sejarah lokal menghadapkan murid maupun guru dengan sumber-sumber sejarah. Tentu bukan hal yang mudah mengingat kegiatan seperti itu memerlukan pengetahuan serta ketrampilan yang biasanya hanya dimiliki oleh sejarawan profesional.
 Kedua ialah bagaimana cara memadukan tuntutan pengajaran sejarah lokal dengan tuntutan penyelesaian target materi yang telah tertulis dalam kurikulum.
 Pelaksanaan pengajaran sejarah lokal menuntut pengorganisasian kegiatan murid yang cukup rapi, mulai dari penentuan topik persiapan serta pelaksanaan kegiatan dilapangan, sampai pada penyusunan laporan hasil kegiatan.

8.1.2. Pengintegrasian Sejarah Lokal dalam Kurikulum
Douch mengemukakan tiga bentuk dalam pengaplikasian sejarah lokal dalam pengajaran sejarah. Pertama, guru sejarah mengambil contoh dari kejadian lokal untuk memberi ilustrasi dari uraian sejarah nasional maupun sejarah dunia yang sedang diajarkan. Kedua yaitu dalam bentuk kegiatan penjelajahan lingkungan. Ketiga adalah berupa studi khusus tentang berbagai aspek kesejarahan di lingkungan murid,

8.1.3. Pengorganisasian Kegiatan Pengajaran Sejarah lokal
Pengorgganisasian proses belajar sejarah lokal pada dasarnya bisa dibagi menjadi tiga aspek. Pertama menyangkut masalah perencanaan serta persiapan kegiatan, kedua menyangkut masalah pelaksannan kegiatan, dan yang ketiga kegiatan tindak lanjut.

8.2. Beberapa Contoh Pengajaran Sejarah Lokal
Prinsip-prinsip yang mendasari pengembangan sejarah lokal:
 Pengajaran sejarah lokal bersifat komplementer dengan pengajaran sejarah disekolah, sehingga topik yang dikembangkan tidak sesuai dengan pokok bahasan yang sudah ditentukan dalam silabus.
 Pengajaran sejarah lokal mengambil banyak waktu, jadi dilakukan hanya sekali dalam satu semester.
 Kreativitas murid sangat ditekankan, tetapi harus ada pengawasan dari guru.
 Sasaran kegiatan dalam pengajaran sejarah lokal harus ditegaskan.
 Pengorganisasian serta disiplin perlu ditekankan.
 Perlu adanya kegiatan tindak lanjut.
 Topik yang dipilih fokus pada satu masalah.

8.2.1. Menyusun Sejarah Keluarga
Sejarah keluarga dapat menjadi kegiatan sejarah lokal untuk menelusuri asal-usul keluarga, mengetahui perkembangan strukturnya dan fungsinya sebagai suatu lembaga masyarakat.
8.2.2. Mengamati Pola Menetap Penduduk
Yang menarik untuk diamati murid adalah aspek ciri-ciri fisik satu lingkungan pemukiman dan aspek hubungan penduduk dengan lingkungan ditempat pemukiman tersebut.
8.2.3. Mengamati Perkembangan Penduduk dalam Perspektif Sejarah
Aspek-aspek yang menrik dari kehidupan penduduk yaitu menyangkut masalah mobilitas penduuduk serta sensus penduduk yang memang sangat berkaitan denga tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah tertentu.
8.2.4. Mengamati Monumen Bersejarah Setempat
Dengan menelusuri latar belakang sejarah dari suatu monumen.
8.2.5. Mengamati Perkembangan atau Perubahan Sosial
Dengan menelusuri secara sederhana aspek-aspek dinamisnya yang menyangkut perkembangan atau perubahan yang dialami suatu kelompok masyarakat.
8.2.6. Mengamati Perkembangan Kehidupan Ekonomi Masyarakat
Murid diajak mengamati lingkungan kehidupan ekonomi di lingkungannya.
8.2.7. Mengamati Masuknya Teknologi Baru ke Desa
Murid diajak mengamati perubahan-perubahan yang terjadi disekitar tempat tinggalnya sebagai akibat dari masuknya teknologi modern.
8.2.8. Mengamati Pemerintahan Desa-Dahulu dan Sekarang
Dengan membuat perbandingan antara apa yang disaksikan oleh murid sekarang dengan apa yang mungkin dilihat oleh era kakek dan nenek murid pada masa lampau.

BAB IX
PENUTUP
Keragu-raguan akan pelajaran sejarah bersumber pada kalangan ahli-ahli psikologi pendidikan yang bersama-sama dengan beberapa ahli sejarah sendiri melihat bahwa sejarah sulit diajarkan di sekolah karena memerlukan intelektual yang matang untuk mampu menyerap konsep-konsep sejarah(perkembangan waktu) yang abstrak,serta dilain pihak sejarah juga menuntut kemampuan mengartikan serta menilai bukti-bukti sejarah.
Perlu disadari terutama oleh guru sejarah hambatan-hambatan mental yang harus dihadapi murid dalam menangkap konsep waktu.
9.1 Kesimpulan
Buku ini disusun dalam rangka melengkapi materi perkuliahan sejarah lokal dan juga ditulis dalam rangka mencoba mengembangkan alternative gabi pembaruan sejarah..

NEOLITHIKUM

1. Bahasa : pada jaman Neolithikum (batu muda) menurut kesimpulan von Heine Gelden berdasarkan atas kapak-kapak neolithikum itu sesuai benar dengan hasil penyelidikan Prof. Dr. H. Kern beberapa puluh tahun sebelumnya (1889) yang didasarkan atas perbandingan bahasa. Bahasa yang disbanding-bandingkan itu adalah bahasa sekeluarga, ialah yang disebutsukubahasa Austronesia (dahuludinamakanMalayu-Polynesia). Suku bahasa ini tediri atas bahasa-bahasa Indonesia. Penyelidikan yang saksama ini menghasilkan kesimpulan bahwa bangsa-bangsa pendukung bahasa Austronesia itu asalnya dari daerah Campa, Cochin-China dan Kamboja serta daerah sekitarnya di sepanjang pantai.
Persebaran kapak persegi dan kapak lonjong di negeri kita kira-kira bertepatan dengan daerah bahasa-bahasa Indonesia Barat dan bahasa-bahasa Indonesia Timur (pembagian bahasa ini dilakukan oleh Dr. J.L.A Brandes berdasarkan ilmu bahasa). Kedua jenis kebudayaan neolithikum ini bersama-sama berasal dari daratan Asia, yang nantinya kebudayaan ini tersebar kenusantara.

2. System teknologi : berbicara tentang system teknologi tidak jauh dengan alat yang digunakan untuk melindungi dan mempertahankan diri. Menurut alat-alat yang ditemukan dan menjadi corak khusus neolithikum Indonesia dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong.
a. Kapak persegi : Yang dimaksud dengan kapak persegi itu bukan hanya kapak saja, tetapi banyak lagi alat-alat lainya dari bebagai ukuran : yaitu beliung atau pacul dan tarah, yang tentunya digunakan untuk mengerjakan kayu. Kapak ini tersebar di Sumatra, Jawa, Bali,Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Sebagai bahan untuk kapak-kapak itu kebanyakan dipergunakan batu api dan ada juga yang dibuat dari chalcedon. Alat-alat itu semuanya sama bentuknya, agak melengkung sedikit.
b. Kapak lonjong : bentuk kapaknya sendiri bundar telor, ujungnya yang agak lancip ditempatkan ditangkai dan ujunglainnya yang bulat diasah sehingga tajam. Kebudayaan kapak lonjong ini sering juga dinamakan Neolithikun Papua, karena terutama ditemukannya di Irian. Di antara kapak-kapak lonjong itu ada pula yang rupanya hanya digunakan untuk upacara saja. Di buatnya dari batu yang lebih bagus dari yang untuk perkakas biasa.
3. System ekonomi : ada dikatakan bahwa neolithikum itu adalah suatu revolusi yang sangat besar dalam peradaban yang sangat besar. Penghidupan foodgathering menjadi foodproducing. Meskipun tak seberapa nampaknya namun artinya menilikakan akibat yang sangat mendalam serta meluas di dalam perekonomian dan kebudayaan umat manusia pada umumnya. Penghidupan mengembara telah lampau, orang telah mengenal bercocok tanam dan berternak. Orang sudah bertempat tinggal tetap dengan kepandaian membuat rumah.
4. Organisasi social : hidup berkumpul berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerjasama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan kerja sama itu.
5. System pengetahuan : kita ketahui bahwa sampai kini ada beberapa suku bangsa di negeri kta yang masih menggunakan kulit kayu untuk bermacam-macam keperluan, seperti untuk pakaian dan untuk membuat kertas. Dapat kita mengambil kesimpilan bahwa alat-alat pemukul kayu itu menunjukan bahwa orang-orang neolithikum sudah berpakaian. Selain membuat pakaian dari kulit kayu mereka sudah pandai pula menenun tekstil yang agak halus. Kebudayaan kapak persegi kemudian mempunyai pusatnya di daerag Tankin, dimana penduduknya berkenalan dengan laut dan nanti timbullah kepandaian membuat perahu. Perahu bercadik itulah yang menjadi milik khusus dari kebudayaan kapak persegi orang-orang neolithikum.
6. Religi : bahwa dalam jaman noelithikum pacul yang indah itu hanya dipakai pada upacara permulaan mengerjakan sawah, dan tarah dari chalcedon pada upacara mendirikan rumah. Kapak-kapak neolithikum yang indah dan dibuat dari batu yang jarang diperoleh itu disimpan sebagai jimat. Sampai sekarang banyak orang yang mempunyai kepercayaan akan tenaga gaib sesuatu batu indah, umpamanya saja batu cincin.
7. Kesenian : kerajinan tangan, seperti menenun dan niem buat periuk belangga, sangat mendapat kemajuan. Dalam jaman noelithikum terdapat dasar-dasar pertama untuk penghidupan manusia sebagai manusia. Mengenai alat-alatnya kita telah ketahui bahwa yang menjadi corak istimewa dari noelithikum ialah kepandaiain mengasahnya. Bahkan banyak pula alat-alat itu dipuam sehingga indah sekali dan merupakan betul-betul hasil seni yang tinggi nilainya. Orang-orang neolithikum sudah bias membuat perhisan seperti gelang, kalung yang terbuat dari batu yang dicat.

POLITIK KOLONIAL LIBERAL

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah.
Pada pertengahan abad ke-19, pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia menerapkan politik ekonomi yang cukup mendasar bagi perubahan tatanan penguasaan tanah. Di Negeri Belanda muncul penentangan terhadap sistem tanam paksa di Jawa. Pada tahun 1848, lahir sebuah konstitusi yang liberal memberikan pengaruh dan peran penting dalam Parlemen Belanda menyangkut urusan negeri jajahan. Para kelas menengah Belanda yang kaya akibat kegiatan ekonominya di Jawa menuntut adanya perubahan. Mereka mendesak diadakannya pembaharuan yang liberal di tanah jajahan, pengurangan pemerintah dalam perekonomian negara jajahan secara drastis, pembebasan dari usaha pembatasan-pembatasan atas perusahaan swasta di Jawa dan Sunda.
Sistem tanam paksa berakhir tahun 1870 sejalan dengan lahirnya Undang-Undang Agraria yang membuka Jawa bagi perusahaan swasta. Sejak itu investasi swasta Barat berkembang pesat di Jawa, terutama ditanamkan dalam industri perkebunan. Dalam sistem baru, swasta yang memainkan kegiatan usaha sedangkan pemerintah hanya sebagai polisi dan penarik pajak.
Sejak saat itu, pemerintah kolonial mulai menerapkan politik kolonial liberal di Indonesia yang berlangsung sekitar 30 tahun. Kebijakan tersebut banyak memberikan dampak bagi rakyat Indonesia. Baik dampak yang menguntungkan maupun yang merugikan bagi Indonesia.
2. Rumusan Masalah.

1. Apa latar belakang penerapan politik kolonial liberal di Indonesia?
2. Bagaimana pelaksanaan politik kolonial liberal di Indonesia?
3. Bagaimana dampak dari politik kolonial liberal bagi Indonesia?
3.Tujuan.
1. Mengetahui latar belakang diberlakukannya politik kolonial liberal di Indonesia.
2. Memahami pelaksanaan politik kolonial liberal di Indonesia.
3. Memahami dampak dari politik kolonial liberal di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Penerapan Politik Kolonial Liberal di Indonesia
Ketika orang-orang liberal mencapai kemenangan politik di Negeri Belanda (setelah tahun 1850) mereka mencoba menerapkan azas-azas liberalisme di koloni-koloni Belanda khususnya di Indonesia. Mereka berpendapat ekonomi Hindia Belanda akan berkembang dengan sendirinya jika diberi peluang sepenuhnya kepada kekuatan-kekuatan pasar untuk bekerja sebagaimana mestinya. Dalam prakteknya diartikan sebagai kebebasan berusaha dan adanya modal swasta Belanda untuk mengembangkan sayapnya di Hindia Belanda dalam berbagai usaha kegiatan ekonomi (Poesponegero, Marwati Djoned: 121, 1993).
Pencetus azas Liberalisme adalah Adam Smith, ia berpendapat bahwa negara sepatutnya tidak ikut campur tangan dalam kehidupan ekonomi, tetapi memberi kebebasan pada kekuatan-kekuatan pasar dan satu-satunya tugas Negara adalah memelihara ketertiban umum dengan menegakkan hukum, agar terciptanya kehidupan ekonomi yang lancar
Pengikut liberalisme di Negeri Belanda mengecam peranan negara selama zaman sistem tanam paksa, tetapi mereka tetap memandang Hindia Belanda sebagai suatu “perusahaan” yang perlu menghasilkan laba. Ada yang berbeda pandangan dengan Van den Bosch yang memandang Hindia Belanda sebagai suatuperusahaan negara, sedangkan kaum liberal menganggap koloni mereka sebagai suatu perusahaan swasta. Berbeda halnya dengan para penguasa Belanda yang tinggal di Indonesia, mereka menghendaki agar pemerintah Hindia Belanda melaksanakan berbagai pekerjaan umum yang dapat menunjang perkembangan industri ekspor mereka, seperti jalan raya, saluran irigasi, jembatan-jembatan. Disamping itu juga disediakan fasilitas-fasilitas kesehatan bagi keluarga mereka maupun buruh yang bekerja.
Diterapkannya sistem politik kolonial liberal tahun 1870-1990 adalah pengganti dari sistem tanam paksa. Kebijakan tersebut berjalan seiring terjadinya perkembangan perekonomian internasional yang menimbulkan perluasan ekspansi modal swasta di Indonesia. Dibukanya tersan Suez pada tahun 1869 dan penggunaan kapal-kapal uap, mempercepat dan mempermudah komunikasi serta memperpendek jarak tempuh pelayaran dari dan ke berbagai negara Indonesia. Naiknya harga-harga komoditi ekspor daerah tropis di pasaran Eropa memicu perluasan lahan tanaman ekspor. Perkembangan ini memiliki arti penting bagi para pengusaha dari Eropa dan Belanda khususnya untuk menanamkan modal di Indonesia.
Swasta Barat dapat berkembang dalam perkebunan di Jawa karena tiga faktor, yaitu:
1. Tersedianya tanah.
2. Tersedianya tenaga kerja.
3. Investasi modal serta jaringan pemasaran hasil produksi. (Utami, Santi Muji: 13-14, 2009).
Sama seperti periode Tanam Paksa, harapan bahwa sistem baru akan menyejahterakan rakyat Jawa gagal terwujud. Yang diuntungkan dari Politik Kolonial Liberal adalah para pemilik modal, pengusaha swasta Belanda serta para pedagang dari Cina. Pada tahun 1870 Kolonial Belanda membuat Undang-Undang guna melindungi kedudukan rakyat Indonesia yang lemah, Undang-Undang disebut Undang-Undang Agraria. Undang-Undang ini menegaskan hak milik dari penduduk pribumi atas tanahnya dan melarang perpindahan hak milik ini kepada orang-orang bukan Indonesia.
Politik ekonomi liberal kolonial dilatar belakangi oleh :
1. Pelaksanaan system tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat Pribumi.
2. Berkembangnya paham liberalisme sebagai akibat dari Evolusi Perancis dan Evolusi Industri.
3. Kemenangan partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda menerapkan system Ekonomi Liberal di Negeri Jajahannya ( Indonesia ).
4. Adanya Traktat Sumatera pada tahun 1871 yang memberikan kebebasan dari Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh.

Pelaksanaan Politik Ekonomi Liberal itu dilandasi dengan beberapa peraturan :
1. RR atau Undang-undang tentang tata cara pemerintahan di Indonesia.
2. Peraturan tentang pembendaharaan Negara India-Belanda.
3. Undang-undang Gula ( Suiker Wet ).
4. Agrische Beskuit yang mengatur lebih rinci tentang Agraria.

B. Pelaksanaan Politik Kolonial Liberal Di Indonesia
Ekonomi Liberal Atas dikeluarkannya Undang-Undang Agraris tahun 1870, Indonesia memasuki zaman penjajahan baru. Setelah 1870 di Indonesia diterapkan imperialism modern. Sejak tahun 1870 telah diterapkan Opendeur Politiek,yaitu politik pintu terbuka terhadap modal-modal swasta asing.
Pada 1870 dapat dianggap sebagai batas akhir dari system tanam paksa. Pada tahun tersebut juga dikeluarakan dua undang-uundang yang sangat penting, yaitu undang-undang agraria yang mengatur cara-cara pengusaha swasta memperoleh tanah dan undang-undang gula yang mengatur pemindahan perusahaan-perusahaan Kebebasan dan keamanan para pengusaha dijamin. Pemerintah kolonial hanya memberi kebebasan para pengusaha untuk menyewa tanah, bukan untuk membelinya. Hal ini dimaksudkan agar tanah penduduk tidak jatuh ke tangan asing. Tanah sewaan itu dimaksudkan untuk memproduksi tanaman yang dapat diekspor ke Eropa.
Pada tahun 1870 di Indonesia dilaksankan politik kolonial liberal atau sering disebut “ politik pintu terbuka”. Sejak saat itu pemerintah Hindia Belanda membuka Indonesia bagi para pengusaha swasta asing untuk menanamkan modalnya, khusunya di bidang perkebunan. Pelaksanaan sistem liberal ini ditandai dengan keluarnya Undang-Undang De Waal, yaitu Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula. Undang-Undang Gula menjelaskan bahwa semua tanah di Indonesia adalah milik pemerintah kerajaan Belanda. Oleh karena itu, pihak swasta boleh menyewanya dalam jangka waktu antara 50-75 tahun di luar di tanah-tanah yang digunakan oleh penduduk untuk bercocok tanam.
Sistem kolonial antara tahun 1870-1900 pada umumnya disebut sisitem liberalisme, yang dimaksudkan disini adalah pada masa itu untuk pertama kalinya sejarah kolonial, modal swasta diberikan peluang sepenuhnya untuk mengusahakan kegiatan khususnya perkebunan di Indonesia.
Undang Undang Agraria tahun 1870 membuka Jawa bagi perusahaan swasta. Hanya orang orang Indonesialah yang dapat memiliki tanah, tetapi orang-orang asing diperkenankan menyewa dari pemerintah sampai selama tujuh puluh lima tahun atau dari para pemilik pribumi untuk masa paling lama antara lima sampai dua puluh tahun.
Gagasan ekonomi liberal didasarkan pada sebuah pandangan; setiap individu harus diberi akses seluas mungkin untuk melakukan kegiatan kegiatan ekonominya, tanpa ada intervensi dan campur tangan dari negara. Bila liberalisme awal lebih menekankan pada hak-hak politik, maka sejak tahun 1900-an liberalisme telah mencakup hampir seluruh dimensi kehidupan, termasuk didalamnya liberalisasi pemikiran (Ramadhan: 2006). Pelaksanaan politik kolonial liberal liberal di Indonesia tidak terlepas dari perubahan politik Belanda.
Pada suatu pihak Undang-Undang Agraria membuka peluang bagi orang-orang asing, yang artinya orang-orang bukan pribumi Indonesia untuk menyewa tanah dari rakyat Indonesia (Poesponegoro, Marwati Djoened: 118,1993)

 Adapun isi dari Undang-Undang Agraria tahun 1870, berisi tentang :
1. Pribumi diberi hak memilik tanah dan menyewakannya kepada pengusaha swasta
2. Pengusaha dapat menyewa tanah dari gubernur dalam jangka waktu 75 tahun.
 Tujuan dibuatnya UU Agraria ini adalah:
1) Memberi kesempatan dan jaminan kepada swasta asing (Eropa) untuk membuka usaha dalam bidang perkebunan di Indonesia, dan
2) Melindungi hak atas tanah penduduk agar tidak hilang (dijual). UU Agraria tahun 1870 mendorong pelaksanaan politik pintu terbuka yaitu membuka Jawa bagi perusahaan swasta.
Sistem Liberal (1870-1900) Kemenangan Partai Liberal dalam pemilu di Belanda mengakibatkan berubahnya system politik di Negara tersebut menjadi politik liberal. Hal ini baik langsung maupun tidak langsung tentu memberi pengaruh terhadap negara-negara jajahan Belanda, salah satunya Indonesia. System tanam paksa yang sejak tahun 1830 harus dihapuskan karena sangat bertentangan dengan faham kebebasan yang dibawa oleh politik Liberal.
Dengan adanya UU Agraria dan UU Gula tahun 1870, banyak swasta asing yang menanamkan modalnya di Indonesia, baik dalam usaha perkebunan maupun pertambangan.
Berikut ini beberapa perkebunan asing yang muncul di Indonesia :
1) Perkebunan tembakau di Deli, Sumatra Utara.
2) Perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3) Perkebunan kina di Jawa Barat.
4) Perkebunan karet di Sumatra Timur.
5) Perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara.
6) Perkebunan teh di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Politik pintu terbuka yang diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan rakyat, justru membuat rakyat semakin menderita. Eksploitasi terhadap sumber-sumber pertanian maupun tenaga manusia semakin hebat. Rakyat semakin menderita dan sengsara.
Adanya UU Agraria memberikan pengaruh bagi kehidupan rakyat, seperti berikut:
1) Dibangunnya fasilitas perhubungan dan irigasi.
2) Rakyat menderita dan miskin.
3) Rakyat mengenal sistem upah dengan uang, juga mengenal barang-barang ekspor dan impor.
4)Timbul pedagang perantara.Pedagang-pedagang tersebut pergi ke daerah pedalaman, mengumpulkan hasil pertanian dan menjualnya kepada grosir.
5) Industri atau usaha pribumi mati karena pekerja-pekerjanya banyak yang pindah bekerja di perkebunan dan pabrik-pabrik.

KESIMPULAN
Politik ekonomi liberal kolonial dilatar belakangi oleh :
1. Pelaksanaan system tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat Pribumi.
2. Berkembangnya paham liberalisme sebagai akibat dari Evolusi Perancis dan Evolusi Industri.
3. Kemenangan partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda menerapkan system Ekonomi Liberal di Negeri Jajahannya ( Indonesia ).
4. Adanya Traktat Sumatera pada tahun 1871 yang memberikan kebebasan dari Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh.
Pada 1870 dapat dianggap sebagai batas akhir dari system tanam paksa. Pada tahun tersebut juga dikeluarakan dua undang-uundang yang sangat penting, yaitu undang-undang agraria yang mengatur cara-cara pengusaha swasta memperoleh tanah dan undang-undang gula yang mengatur pemindahan perusahaan-perusahaan Kebebasan dan keamanan para pengusaha dijamin. Pemerintah kolonial hanya memberi kebebasan para pengusaha untuk menyewa tanah, bukan untuk membelinya. Hal ini dimaksudkan agar tanah penduduk tidak jatuh ke tangan asing. Tanah sewaan itu dimaksudkan untuk memproduksi tanaman yang dapat diekspor ke Eropa.
Adanya UU Agraria memberikan pengaruh bagi kehidupan rakyat, seperti berikut:
1) Dibangunnya fasilitas perhubungan dan irigasi.
2) Rakyat menderita dan miskin.
3) Rakyat mengenal sistem upah dengan uang, juga mengenal barang-barang ekspor dan impor.
4)Timbul pedagang perantara.Pedagang-pedagang tersebut pergi ke daerah pedalaman, mengumpulkan hasil pertanian dan menjualnya kepada grosir.
5) Industri atau usaha pribumi mati karena pekerja-pekerjanya banyak yang pindah bekerja di perkebunan dan pabrik-pabrik.

DAFTAR PUSTAKA
agoengblog.wordpress.com/2011/12/03/kebijakan-kebijakan-pemerintah-kolonial/
http://peristifakta.blogspot.com/2011/11/politik-ekonomi-liberal-kolonial-sejak.html?m=1
Kartodirdjo, Sartono. 1998. Pengantar Sejarah Indonesia Baru : 1500-1900 dari emporium sampai imperium jilid I. Jakarta : Gramedia
Ricklefs, M.C. 1995. Sejarah Indonesia Modern, Jogjakarta : Gajah Mada University Press
Utami, Santi Muji. 2009. Buku Ajar SEJARAH INDONESIA ABAD XIX. Aktivitas Kolonial dan Perubahan Masyarakat Indonesia Periode Tanam Paksa hingga Politik Etis. Semarang: FIS-UNNES
Wiharyanto, A. Kardiyat.2006. Sejarah Indonesia Madya abad XVI-XIX, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Tanam Paksa (Cultuurstelsel)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sisa- sisa penjajahan Belanda masih meninggalkan jejaknya di tanah air kita. Di berbagai bidang kehidupan telah terkena pengaruhnya, bahkan sampai mengadopsi sistem yang telah ditanamkan oleh para penjajah. Seperti misalnya: militer yang ditanamkan oleh jepang, serta sistem- sistem pemerintahan Indonesia yang kebanyakan mendapatkan pengaruh dari Belanda. Berbagai macam kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Belanda pada masa penjajahannya seperti: penjualan tanah partikelir, cultuurstelsel, landrent system, dll.
Latar belakang dilaksanakannya Sistem Tanam Paaksa atau Cultuur Stelsel di Indonesia, antara lain karena pemerintah Belanda sedang mengalami kesulitan ekonomi, terutama berkurangnya sumber dana yang masuk. Kesulitan ini disebabkan gagalnya sistem pajak tanah dan sistem perkebunan. Selain itu, Belanda juga sedang mengalami defisit biaya.
Defisit biaya yang dialami Belanda disebabkan oleh beberapa hal berikut.
a) Perang Diponegoro yang berlangsung selama lima tahun (1825- 1830) serta perang- perang lainnya di hampir seluruh Nusantara/ Indonesia banyak mengeluarkan biaya.
b) Dana yang diharapkan berasal dari pajak tanah tidak berjalan lancar.
c) Di negeri sendiri Belanda sedang mengalami krisis ekonomi karena Belgia memisahkan diri dari Kerajaan Belanda. Akibatnya, Belanda kehilangan salah satu sumber keuangan yang berasal dari industri.
Untuk mengatasi kesulitan dan defisit keuangan, pemerintah Belanda mengutus seorang ahli keuangan bernama Van den Bosch ke Pulau Jawa. Van den Bosch membuat suatu rencana sistem politik ekonomi di Pulau Jawa yang dapat mendatangkan keuntungan dan banyak penghasilan bagi Belanda. Dengan kata lain, rencana itu bertujuan untuk mengambil keuntungan sebanyak- banyaknya dari daerah jajahan untuk kemakmuran dan kejayaan Belanda. Rencana politik ekonomi itu disebut Sistem Tanam Paksa atau Cultuur Stelsel.
Menurut Van den Bosch pelaksaan sistem Tanam Paksa di Pulau Jawa lebih dimungkinkan karena secara geografis, tanah Pulau Jawa subur. Jenis tanaman yang diusahakan adalah tanaman ekspor, yang lain di dunia, seperti kopi, teh, dan tembakau. Selain di Pulau Jawa, di luar Jawa pun, seperti di Sumatra diusahakan perkebunan kopi, teh, dan tembakau. Misalnya, di daerah Deli, Sumatera Timur diusahakan perkebunan tembakau sebagai bahan cerutu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan tanam paksa di Indonesia?
2. Bagaimana reaksi- reaksi yang terjadi terhadap Sistem Tanam Paksa?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat diberlakukannya tanam paksa?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan tanam paksa di Indonesia.
2. Mengetahui reaksi- reaksi yang terjadi terhadap Sistem Tanam Paksa.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat diberlakukannya tanam paksa.

D. Manfaat
Dengan mengetahui dan memahami secara mendalam tentang tanam paksa mulai dari pengertian, makna, penerapannya di Indonesia, hingga dampak yang ditimbulkannya semoga dapat memberikan pengetahuan yang mendalam serta membuka wawasan kita mengenai perjuangan bangsa Indonesia terdahulu. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran kepada masing- masing individu untuk dapat lebih mencintai tanah air kita “Indonesia”.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) di Indonesia

Selama perang Jawa berlangsung pihak Belanda memikirkan berbagai rencana untuk Jawa. Semuanya mempunyai sasaran umum, yaitu bagaimana dapat memperoleh hasil daerah troppis dalam jumlah dan harga yang tepat sehingga akan diperoleh keuntungan, suatu sasaran yang telah menjadi fokus pemikiran orang- orang Belanda sejak keberangkatan pelayaran mereka yang pertama pada tahun 1595. Pada tahun 1829 Johannes van den Bosch tiba di Jawa sebagai Gubernur Jenderal yang baru (1830-3).
Sistem Tanam Paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
Van den Bosch melaksanakan Sistem Tanam Paksa tidak lagi berdasarkan liberalisme (paham kebebasan), tetapi berdasarkan prinsip wajib dan prinsip monopoli dalam produksi, pengangkutan, dan perdagangan hasil ekspor. Rakyat tidak diberi kebebasan untuk menanami tanahnya, tetapi harus sesuai dengan kehendak pemerintah Belanda.
Peraturan- peraturan pokok Sistem Tanam Paksa adalah sebagai berikut:
a) Pemerintah Belanda tidak lagi memungut uang dari rakyat, tetapi memungut hasil tanaman (in natura) yang dapat diekspor. Hal ini disebabkan ekonomi di pedalaman Pulau Jawa belum berkembang.
b) Para petani diwajibkan menanami seperlima tanah garapannya dengan jenis tanaman yang laku di pasaran dunia, seperti kopi, tebu, tembakau, dan teh.
c) Tenaga dan waktu yang digunakan untuk menanam tanaman kopi, tebu, tembakau, dan teh tidak boleh melebihi tenaga dan waktu yang digunakan untuk menanam padi.
d) Tanah yang digunakan untuk tanaman ekspor harus bebas dari pajak tanah.
e) Jika hasil penjualan tanaman itu melebihi besarnya pajak, kelebihan itu diserahkan kepada rakyat atau desa.
f) Kegagalan panen atau kerusakan tanaman yang bukan karena kesalahan rakyat menjadi tanggungjawab pemerintah Belanda.
g) Mereka yang tidak memiliki tanah wajib bekerja selama 66 hari setahun di kebun- kebun milik pemerintah.

Dalam pelaksanaannya peraturan tanam paksa ini sangat merugikan rakyat. Karena peraturan tersebut ternyata hanya tipuan dan janji belaka. Rakyat ditindas dan diperas untuk mengolah dan menghasilkan kekayaan alam sebanyak- banyaknya. Setelah dipanen, lalu kekayaan alam itu diambil oleh Belanda sebagai sumber kekayaan untuk menutupi kas negaranya. Dalam melaksanakan peraturan tersebut. Belanda memanfaatkan organisasi desa, seperti kepala desa dan aparatnya. Pemerintah Belanda bertindak sebagai pengawas.
Belanda memberikan tugas kepada kepala- kepala daerah unuk mengawasi kelancaran pelaksanaan sistem Tanam Paksa. Untuk menarik minat kepala- kepala daerah itu, Belanda memberikan iming- iming hadiah untuk kepala daerah yang menyerahkan lebih banyak hasil tanamannya. Hadiah ini disebut Cultuur Procenten. Kepala daerah yang tergiur, kemudian berlomba- lomba agar daerahnya memberikan hasil yang banyak. Untuk itu, para kepala desa memerintahkan rakyat agar bekerja keras. Akibatnya, rakyat semakin menderita. Jika ada tanaman yang rusak, rakyat dibebankan untuk menggantinya. Dengan demikian, rakyat tidak mempunyai tenaga dan waktu lagi untuk mengolah tanahnya sendiri karena tersita oleh kerja paksa itu. Akibatnya, kehidupannya semakin melarat karena tanaman hasil jerih payahnya harus diserahkan kepada Belanda.

B. Reaksi yang Terjadi terhadap Sistem Tanam Paksa

Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksa ini menimbulkan berbagai reaksi, kecaman keras, dan perlawanan, baik dari bangsa Indonesia maupun dari bangsa Belanda sendiri. bangsa Indonesia melakukan perlawanan dimana- mana,terutama oleh para tenaga kerja yang bekerja di perkebunan- perkebunan. Mereka menentang perintah- perintah Belanda. Mereka membakari kebun- kebun kopi, tembakau, dan teh sampai musnah.
Akibat penyimpangan yang terjadi dari diberlakukannya sistem tanam paksa, maka timbul berbagai kritik dari tokoh- tokoh yang menetang sistem Tanam Paksa. Baron Hoevel mengutuk sistem tanam paksa karena mendatangkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Menurutnya hal itu tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan moral etika agama (Kristen). Douwes Dekker mantan asisten residen Belanda di Banten, mengecam keras sistem tanam paksa karena banyak mendatangkan kerugian bagi rakyat Indonesia, sebaliknya hanya menguntungkan Belanda secara sepihak. Kecaman Douwes Dekker ini dicantumkan dalam sebuah buku yang berjudul Max Havelaar dengan nama samaran Multatuli. Buku ini menggemparkan rakyat Belanda karena pada pokoknya buku ini berisi penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksadan kecaman Douwes Dekker terhadap pemerintah Belanda.
Selain itu, pemberlakuan tanam paksa juga ditentang oleh kaum liberal dan kaum humanis. Usaha kaum liberal di negeri Belanda agar Tanam Paksa dihapuskan telah berhasil pada tahun 1870, dengan diberlakukannya UU Agraria, Agrarische Wet. Namun tujuan yang hendak dicapai oleh kaum liberal tidak hanya terbatas pada penghapusan Tanam Paksa. Mereka mempunyai tujuan lebih lanjut, yaitu kebebasan yang mereka perjuangkan terutama kebebasan di bidang ekonomi.
Kondisi kemiskinan dan penindasan sejak tanam paksa dan UU Agraria, ini mendapat kritik dari para kaum humanis Belanda, yaitu Douwes Dekker dan C. Th van Deventer. Seorang anggota Raad van Indie, C. Th van Deventer membuat tulisan berjudul Een Eereschuld, yang membeberkan kemiskinan di tanah jajahan Hindia-Belanda. Tulisan ini dimuat dalam majalah De Gids yang terbit tahun 1899. Van Deventer dalam bukunya menghimbau kepada Pemerintah Belanda, agar memperhatikan penghidupan rakyat di tanah jajahannya. Dasar pemikiran van Deventer ini kemudian berkembang menjadi Politik Etis.
Akhirnya, pada tahun 1870 ketika pemerintah Belanda menganut paham liberal, sistem Tanam Paksa dihapuskan.

C. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Diberlakukannya Tanam Paksa
Dampak Cultuurstelsel terhadap orang- orang Jawa dan Sunda di seluruh Jawa sangat beraneka ragam, dan hal ini masih terus diperdebatkan. Sementara menunggu penelitian lebih lanjut, maka tampak bahwa perkiraan- perkiraan tertentu memang masuk akal. Bagi kalangan elite bangsawan di seluruh Jawa zaman ini merupakan suatu masa yang benar- benar menguntungkan. Kedudukan mereka menjadi lebih aman dan penggantian secara turun temurun untuk jabatan resmi menjadi norma, terutama setelah dikeluarkannya konstitusi tahun 1854. Mereka sering kali membuat keuntungan yang besar dari pembayaran persentase atas penyerahan- penyerahan hasil bumi. Akan tetapi, mereka tergantung secara langsung pada kekuasaan Belanda untu kedudukan dan penghasilan mereka, dan harus melakukan pemaksaan yang ternyata sangat diperlukan bagi berfungsinya cultuurstelsel.
Cultuurstelsel ini hanya memberi sedikit keuntungan kepada sebagian besar penduduk. Van Niel telah menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 1837-1851 banyak terjadi perpindahan penduduk ketika penduduk desa berusaha mengelakkan beban kerja dan tidak diperolehnya keuntungan dengan jalan pindah dari kawasan pertanian ke kota- kota, dan meninggalkan wilayah pedalaman menuju daerah pantai. Akan tetapi, kejadian memberi keuntungan kepada orang- orang yang tetap tinggal di wilayah itu; keluarga- keluarga itu tinggal dengan pemilikan tanah yang rata- rata lebih luas dan dengan lebih banyak hewan ternak. Persediaan dan harga bahan pangan semakin membaik. Akan tetapi, pembagian keuntungan- keuntungan semacam itu mungkin sangat tidak merata. Pihak yang semakin makmur dengan adanya cultuurstelsel termasuk mereka yang memiliki tanah.
Akibat cultuurstelsel bagi pihak Belanda sangat jelas: segera dicapai keuntungan yang sangat besar dan tetap. Sudah sejak tahun 1831 anggaran belanja kolonial Indonesia sudah seimbang, dan sesudah itu hutang- hutang lama VOC dilunaskan.

BAB III
PENUTUP

Sistem tanam paksa diperkenalkan secara perlahan sejak tahun 1830 sampai tahun 1835. Menjelang tahun 1840 sistem ini telah sepenuhnya berjalan di Jawa. Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Keuntunga hanya dimiliki oleh orang- orang yang memiliki kekuasaan saja, sedangkan rakyat pribumi yang miskin selalu tertindas dan diperas seluruh harta dan tenaganya.

DAFTAR PUSTAKA

Riclefs, MC..1998.Sejarah Indonesia Modern.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Al Anshori, M. Junaedi2.2007.Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan.Jakarta:PT.Mapan

http://id.wikipedia.org/wiki/Cultuurstelsel

http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/09/sistem-tanam-paksa-dan-dampaknya.html

PERGERAKAN SOSIAL INDONESIA ABAD XIX

LATAR BELAKANG MASALAH

Selama abad ke -19 dan awal abad ke – 20 di Indonesia terus- menerus timbul pemberontakan,kerusuhan,kegaduhan,brandalan dan sebagainya.,yang semua itu cukup menggoncangkan masyarakat dan pemerintah waktu itu.Tidak dapat disangkal lagi,bahwa domonasi barat beserta perubahan-perubahan sosial yang mengikutinya telah memungkinkan rakyat untuk berkecenderungan melakukan pemberontakan sosial.Dominasi ekonomi,politik dan kultural yang terjadi pada masa kulural telah menimbulkan disorganaisasi dikalangan masyarakat tradisional beserta lembaganya.Dalam menghadapi pengaruh penetrasi budaya barat yang memiliki kekuatan disintegratif,masyarakat Indonesia memiliki cara-cara untuk membuat reaksi sendiri.Karena didalam sistem kolonial tidak ada lembaga-lembaga untuk menyalurkan perasaan tidak puas atau kekuatan oposisional,maka jalan yang dapat ditempuh adalah dengan mengadakan gerakan sosial sebagai protes sosial.
PEMBAHASAN
A. GERAKAN MELAWAN PEMERASAN
1. Pendahuluan
Agresi kaum petani yang timbul ditanah sepanjang abad ke-19 dan awal abad-20 merupakan suatu gejala historis dari masyarakat petani pribumi.Pada umumnya hamper semua kerusuhan-kerusuhan yang terjadi ditanah partikelir merupakan akibat dari adanya pungutan pajak yang tinggi dan tuntutan pelayanan kerja yang berat terhadap kaum petani di daerah itu.Oleh karena itu kerusuhan-kerusuhan tersebut sering disebut kerusuhan cuke, sesuai dengan nama jenis pungutan pajak di daerah itu.
Berbeda dengan gerakan sosial lainnya pergolakan ditanah partikelir itu lebih terarah secara gerakan khusus karena suatu dendam tertentu Tanah partikelir timbul sebagai akibat dari praktek penjualan tanah yang dilakukan oleh Belanda semenjak permulaan zaman VOC sampai perempat pertama abad ke-19 Pada masa Deandels dan Raffles telah diadakan perbaikan,yaitu dengan adanya larangan kepada para tuan tanah untuk menerima sepersepuluh dari hasil tanah atau memungut pengerahan tenaga kerja yang berat.Dalam peraturan pemerintah tahun 1836 ,pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk melindungi para petani dan juga mengatur peradilan ditanah partikelir.Meskipun demikian tindakan sewenang-wenang masih saja berlaku sehingga menimbulkan keresahan dikalangan para petani dan akhirnya meletus kerusuhan-kerusuhan.
Pada tahun 1845,1886,1892 terjadilah kerusuhan yang sengit dicandi Udik,Ciomas dan Campea.
2. Gerakan di Jawa
Tanah partikelir yang terletak di lereng gunung Salak bagian utara terjual oleh Gubernur Jendral Daendels .Daerah ini memiliki sejarah pergolakan yang berulang kali dalam menentang tuan tanah.Kerusuhan di ciomas yang terjadi pada tahun 1886 merupakan suatu pertentangan antara petani,tuan tanah.dan pemerintah.Ketidakpuasan para petani mengambil mengambil pemberontakan secara langsung pada bulan februari 1886,yaitu ketika camat Ciomas yang bernama Haji Andurrakim dibunuh..Pada bulan yang sama Arpan dan kawaan-kwaannya mundur kepasir Paok,dimana mereka menolak untuk menyerah kepada militerSebulan sebelum pecahnya pemberontakan Ciomas itu Mohammad Idris yang lahir Di Ciomas melarikan diri ke gunung Salak dan hidup berpindah-pindah.Makin lama maakin banyak orang yang bergabung dengannya yaitu orang-orang yang melarikan diri dari tanah partikelir.Mereka menyusun rencana untuk menyerang Ciomas,dan tepat pasaa hari Rabu malam 19 mei 1886,Idris dan kawan-kawannya menduduki daerah Ciomas bagian selatan.Serangan mereka ditujukkan kepad tuan tanah dan bukan kekayaaannya.Kemudian pada tanggal 20 mei di Godok diselenggarakan sedekah bumi yang diakhiri oleh semua pegawaai tuan tanah.Melihat agen-agen tuan tanah yang menjadi agen penindasannya,maka pengikut Idris dengan kemarahannya menyerang mereka dengan membabi buta .Pesta itu diakhiri dengan penyembelihan besar-besaran dengan korban 40 orang terbunuh dan 70 orang lainnya luka-luka.Gerakan petani ini menganggap bahwa yang menjadi musuhnya adalah pegawai pemerintah ,tuan tanah,pedagang-pedagang dan lintah darat.Suatu ciri yang penting dari pemberontakan Ciomas adalah adanya spontanitas waktu.
Pada tahun 1913 tampaklah gelombang kerusuhan-kerusuhan baru yang meluas berturut-turut diberbagai tanah partikelir.Di Campea terdapat huru-hara pada awal tahun itu.Suatu pergantian pemilik tanah diikuti dengan pengangkatan pegawai yang baru.Pemilik yang baru itu dengan tanpa pengetahuan yang cukup tentang keadaan setempat mencoba untuk membuat peraturan-peraturanbaru guna menjamin hak tuan tanah.Pada malam hari tanggal 14 Januari sebuah mobil dihancurkan dan beberapa ekor kuda dilukai.Pada hari berikutnya berkumpulah kira-kira dua ratus orang untuk mengadakan protes terhadap peraturan-peraturan baru.Disebutkan bahwa pertemuan-pertemuan rahasia telah diadakan di Ciomas .Berapa bulan kemudian gerakaan ini merembes ke Pemanukan dan Ciasem dimana Agitasi rakyat menentang pungutan cuke yang meningkat tinggi mendapat tempat yang lebih luas.
Pada bulan mei 1913 kurang lebih 400 orang petani beramai-ramai datang kerumah Bupati Purwakarta untuk mengajukan permintaan keringanan beban pungutan cuke.Gerakan itu tidak berhenti malahan meluas kedesa-desa tanah partikelir.Kemudian peristiwa ditanah partikelir di Surabaya pada tahun 1916 bersifat radikal atau revolusioner.Gerakan ini sifatnya berbeda dari gerakan ditanah partikelir didaerah lainnya.Pergolakan ini bertujuan untuk menghancurkan institusi tanah partikelir termasuk berbagai kewajiban yang dibebankan kepada penduduknya.Secara keseluruhan latar belakang dari agresi petani dalam hal ini sangat penting karena menunjukan gerakan petani ini telah dipengaruhi radikalisme dan gerakan nasionalisme moderen,terutama terpengaruh oleh Serikat Islam.Ciri khas lainnya adalah gerakan ini tampak bersifat sekuler yaitu tidak adanya tanda-tanda ide agama atau upacara keagamaan.
Lebih sensasional dari pemberontakan Surabaya adalah pemberontakan di Condet,sebuah desa partikelir Tanjung Oost Jawa Barat.Dengan berlakunya peraturan baru tantang tanah partikelir tahun 1912,para tuan tanah melakukan pengadilan terhadap petani-petani yang tidak membayar pajak kepadanya.Akibatnya banyak kaum petaani yang mengalami kebangkrutan karena harta milik mereka terpaksa disita,dijual atau dibakar.Di batu Ampar penduduk memasuki perkumpulan beladiri yang bermaksud untuk digunakan dalam melakukan pencegahan terhadap pegawai-pegawai pemerintah yang akan melaksanakan keputusan-keputusan peradilan distrik.Kemudian di Tangerang terdapat peeistiwa kerusuhan pada tahun 1924.Dalam penggarapan tanah para petani tangerang harus menyerahkan seperlima dari hasil panaen kepada tuan tanahnya.Selain itu terdapat kompenian rakyat yang digunakan di perusahaan pembuatan genting.Beberapa hari sebelum meletusnya pemberontakan,kaum pemberontak mengadakan pertemuan-pertemuan dan perjalanan ketempat-tempat keramat di Manggadua dan Perungkured ,Rakhmat dari orang-orang keramat disana diharapkan untuk menjamin berhasilnya usaha dalam merebut kembali negeri pulo jawa .Pada tanggal 19 Februari,Kaiin salah seorang tokoh pemimpin pemberontakan di Tangerang,ia memimpin pengikut-pengikutnya menuju tempat tuan tanah di pangkalan dan menyerang penghuninya serta harta miliknya.Kantor tuan tanah Kampong Melayu dirobohkan dan buku-buku dibakar.Kmudian gerombolan itu menuju rumah assisten Wedana Teluknaga untuk memberitahukan bahwa mereka akan datang ke Jakarta untuk menghancurkannya.Tak lama kemudian polisi digerakkan ke Teluknaga kemudian pada siang harinya gerombolan bergerak kea rah Jakarta .Perjalanan ini berakhir sampai ke Tanah Tinggi dimana mereka dihujani tembakan sehingga 19 pemberontak tewas dan 20 lainnya tertangkap.Kemudian gerakan di Demak pada tahun 1918 dan 1935 tampak adanya tingkatan modernitas yang lebih luas tingkatannya.Gerakan dimulai dengan diadakannya serentetan rapat dicabang-cabang Serikat islam,yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Penghapusan pajak kepala (sebagai ganti kerja paksa )
2. Penghapusan lumbung desa dan pembagian padi kepada orang kecil
3. Pengembalian tanah sawah komunal kepada orang kecil
4. Pembelian tanah partikelir oleh pemerintah secepat mungkin .
Bila tuntutan ini tidak dipenuhi rakyat akan memberontak.
Kerusuhan lain ialahperistiwa Genuk pda tahun 1935 di daerah Demak .Timbulnya pemberontakan ini terjadi dikalangan para kusir gerobag yang menolak untuk membayar pajak kepada pemerintah kotapaja Semarang.Mereka sebenarnya menolak pajak dua kali yaitu ke kabupaten Demak dan semarang.Kerusuhan di Genuk ini diorganisasi oleh Sukaemi daan Raden Akhmad yang menjadi anggota serekat kusir Indonesia .Gerakan ini juga terdapat unsur-unsur agama .Dari kerusuhan-kerusuhan tersebut maka jelaslah bahwa rakyat masuk dalam arus pemberontakan karena mereka menginginkan berakhirnya kebobrokan ekonomi.
B. GERAKAN RATU ADIL
• Pendahuluan
Secara singkat gerakan ini menghendaki munculnya suatu millennium yaitu harapan terhadap datangnya jaman keemasan yang tidak mengenal penderitaan rakyat dan semua ketegangan serta ketidakadilan telah lenyap.Dalam segi-segi keagamaan gerakan ini selalu menyertakan unsur-unsur nativistis ialah kehidupan kembali mitos-mitos lama atau suatu kerinduan terhadap kembalinya jaman keemasan pada masa lampau.Tujuan pokok dari gerakan ini adalah merubah kehidupan pro-fan dari masyarakat secara mutlak dan radikal,tanpa mengarahkan ke tujuan-tujuan dunia belaka.
Untuk memahami sifat khas daripada gerakan mesianistis di Jawa perlu kiranya diketahui lebih dahulu tentang latar belakang budaya tempat gerakan itu terbentuk.Praktek-praktek islam yang umum dipedesaan jawa selalu dipenuhi dengan unsur-unsur non-islam seperti misti,kekuatan magis, dan pola adat kebiasaan lama yang diserap tetapi semua unsur ini memperlemah sifat keagamaannya.Pesantren dan tarekat mempunyai peranan penting dalam perkembangan gerakan mesianistis.Keduanya memberikan dasar organisasi yang kuat bagi pergerakan social dan memberikan kekuatan yang pokok dalam melakukan tindakan-tindakan politik.Pesantren bukan hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama tetapi juga sebagai tempat penanaman kader-kader pemimpin agama.
Faktor penting yang berlaku umum disebagian besar gerakan mesianistis ialah bahwa gerakan itu tersusun dari kelompok-kelompok keluarga.Ledakan-ledakan mesianisme telah menunjukan didalamnya termuat tuntunan mengenai penyelamatan masyarakat yang menjelma dalam kedatangan ratu adil dan imam mahdi,Tradisi mesianistis islam masuk juga kedalam mesianisme jawa,dan mahdisme dapat dilihat dengan jelas dalam beberapa gerakan aliran agama di Jawa.Mesianisme islam yang masuk kedalam mesianisme jawa itu umumnya tercermin dalam bentuk eskatologinya.Persamaan dan perbedaan mengenai gerakan gerakan mesianistis ini dapat diperjelas melalui beberapa contoh yang muncul didalam budaya jawa.Perlu ditekankan bahwa skala gerakan itu mungkin mencakup lingkungan kecil,namun masalah yang dihadirkan cukup luas.
1. Milenarianisme dan Ratu Adil
Konsep ratu adil akan diikuti dengan konsep berikutnya, yakni Milenarianisme. Milenarianisme atau milenialisme adalah suatu keyakinan oleh suatu kelompok atau gerakan keagamaan, sosial, atau politik tentang suatu transformasi besar dalam masyarakat dan setelah itu segala sesuatu akan berubah kearah yang positif (atau kadang-kadang negatif atau tidak jelas). Milenialisme adalah suatu bentuk Milenarianisme spesifik berdasarkan suatu siklus seribu tahunan. Kelompok-kelompok milenarian biasanya mengklaim bahwa masyarakat masa kini dan para penguasanya korup, tidak adil, atau menyimpang. Karena itu mereka percaya bahwa mereka akan segera dihancurkan oleh suatu kekuatan yang dahsyat. Sifat yang berbahaya dari status quo ini selalu dianggap tidak dapat diubah tanpa adanya perubahan dramatis yang telah diharapkan. Ditemukan bahwa Dalam alam pikiran Jawa terdapat mitos Ratu Adil. Mayarakat Jawa sering kali mengaitkan mitos Ratu Adil ini dengan Ramalan Prabu Jayabaya. Dalam ramalan itu banyak menyebutkan bahwa penderitaan yang dialami, seperti peningkatan beban pajak, harga hasil bumi merosot tajam, hukum dan pengadilan tidak berjalan semestinya, syariat Tuhan tidak lagi dijalankan, banyak orang akan tersingkir dan orang jahat akan berkuasa, pemerintahan tidak berjalan dengan baik dan rakyat semakin sengsara, banyak terjadi bencana alam, dan krisis-krisis sosial lainnya, akan hilang dengan datangnya Ratu Adil. Dengan demikian, Ratu Adil, dalam tradisi Jawa lebih bersifat politis, meskipun ada sedikit sebagai gerakan mistis (kebatinan). Mitos Ratu Adil ini terwujud dalam bentuk tampilnya seorang pemimpin, yang dianggap dapat menjadi tokoh yang menyelesaikan permasalahan atau krisis yang melanda. Zaman edan tidak mungkin diubah dengan cara lain kecuali menanti tokoh Ratu Adil tersebut. Untuk merealisasikan perubahan zaman tersebut diperlukan suatu gerakan, yang ditopang oleh seorang pemimpin, yang dianggap sebagai Ratu Adil, yang mampu mewujudkan penentian tersebut. Adapun pengaruh dari mitos Ratu Adil misalnya ditemukan dalam perang Jawa dapat dilihat dari munculnya tokoh kharismatis, yang dianggap sebagai ‘wali Tuhan’ yaitu Pangeran Diponegoro yang mampu menangkap seluruh penderitaan dan kesengsaraan rakyat, sehingga melalui kharismanya ia mampu berfungsi sebagai pemikat massa dan katalisator atas keluhan dan penderitaan tersebut, sekaligus sebagai sentral penampung ide, harapan bagi terciptanya kehidupan yang adil dan makmur sejahtera.

• Gerakan di Jawa

Pada tahun 1903 seprang kyai dari desa samentara di kabupaten sidoharjo bernama kasan mukmin.Ia lahir di sebuah desa dekat muntilan,kira-kira tahun 1854.Kasan mukmin mulai bertindak sebagai orang yang menerima wahyu dan mengaku sebagai jelmaan imam mahdi yang akan mendirikan sebuah kerajaan baru di Jawa.Ia berkhotbah bahwa perang jihad akan diumumkan untuk melawan pemerintahan belanda.Sebelum memproklamirkan dirinya sebagai juru selamat,ia membagikan jimat kepada pengikutnya dan menyatakan bahwa ia dapat menyembuhkan penyakit.Kasan mukmin berencana melakukan pemberontakan melawan belanda.
Mendengar adanya gerakan pemberontakan bupati sidoharjo pergi ke gedangan dengan dikawal polisi bersenjata.Pertempuran pun terjadi,dan dalam pertempuran tersebut residen menderita luka-luka dan meninggalkan korban sejumlah 40 orang meninggal dan 20 orang luka-luka.Kasan mukmin sendiri terbunuh karena menolak untuk ditawan ,pada saat itu jumlah orang yang ditawan mencapai 83 orang.Didalam peristiwa gedangan ini terdapat sumber-sumber yang menunjukan bahwa terdapat beberapa agitasi yang secara khusus berhubungan dengan rasa dendam dan ketidakpuasan rakyat.Hal ini terjadi akibat perselisihan petani dengan perkebunan tebu karena penyewaan tanah yang tidak wajar, pengerahan tenaga buruh, system pengairan, dan pungutan pajak.Terdapat pula rasa dendam dalam agitasi yang tajam seperti :
1. Pemerintahan kafir telah membawa penderitaan dan kesengsaraan rakyat.
2. Air dikatakan menjadi kotor akibat untuk dipermandikan orang-orang Kristen.
3. Tanah dan buruh telah diperas untuk kepentingan asing.
4. Dilakuakannya pencemaran tempat-tempat suci dan pembongkaran makam keramat.
5. Pengotoran garam oleh benda-benda tidak murni.
6. Tindakan sewenang-wenang oleh pegawai local.

Gerakan mesianisme muncul kembali pada masa-masa berikutnya.Pada dasarnya pengikut gerakan ratu adil terdiri dari anggota bangsawan rendah, dan sejumlah pengikutnya berasal dari golongan masyarakat rendah atau orang kebanyakan.Ini terjadi akibat factor social ekonomi yang melatarbelakanginya.Dari gambaran munculnya gerakan mesianistis tersebut dapat dikatakan bahwa didalam budaya jawa,kepemimpinan didalam gerakan mesianistis bersumber pada wahyu suci, wisik ataupun wangsit dimana semua itu dinyatakan sebagai kekuatan yang bersifat gaib, misalnya memiliki kekuatan magis, dapat menyembuhkan orang sakit, dan sebagainya.Selain itu dapat ditunjukan pula bahwa pemimpin mesianistis tersebut pada dasarnya memiliki pribadi yang dinamis, memiliki jarinagn komunikasi yang luas yang dapat melewati batas-batas daerahnya. Tetapi ide dan sikap sebenarnya besifat tradisional.
C.GERAKAN SAMIN
Diantara pergolakan sosial dipedesaan, pergerakan samin dapat dianggap sebagai gerakansosial tradisional yang pasif. Gerakan ini memiliki ciri-ciri gerakan pedesaan yang lai, seperti pelakunya adalah para petani, daerah gerakannya tidak luas dalam arti hanya meliputi beberapa desa saja dan sering terpisah-pisa: artinya tidak ada dukungan atau konsulidasi diantara gerakan-gerakan tersebut. Gerakan Samin dimulai kira-kira akhir abad 19. Gerakan ini berhasil mencapai puncaknya yaitu dengan berhasil membuat kecemasan pada pemerintah Hindia Belanda,akan tetapi pengaruhnya terhadap tatanan masyarakat pada waktu itu ataupun pada susunan pemerintah tidaklah begitu besar.Pemerintah Hindia Belanda menganggap gerakan samin adalah gerakan mesianistis,pendapat tersebutsejalan dengan pandangan Snouck Hurgronje,penasehat Pemerintah Urusan bumiputra dan Ahli Islam paa waktu itu yang berpendapat bahwa gerakan Samin adalah gerakan mesianistis yang non islam. Gerakan ini tidaklah begitu berbahaya karena gerakan ini bisa ditumpas dengan menumpas pemimpinnya.Itulah sebabnya Surontiko Samin, pengajar ajaran Saminisme,dibuang oleh pemerintah Hindia Belanda ke sumatra,meskipun tidak cukup bukti bahwa dia memberontak. Pada umumnya gerakan sosialis dipedesaan daantaranya Yang dilakukan Oleh orang-orang Samin karena didorong oleh tekanan-tekanan ekonomi karena kebijakan-kebijakan yang merugikan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintahan hindia Belanda dalam menjalankan politik kolonialnya.
• Gerakan di Jawa
Pada bulan Februari tahun 1903 Residen Rembang melaporkan kepada pemerintah Hindia Belanda bahwa didaerah Blora selatan dan daerah yang berdekatan dengan Bojonegoro terdapat lebih dari 7000 orang Samin. Empat tahun kemudian jumlah mereka diperkirakan berjumlah 3000 orang.pada tahun 1905 pemerintah mulai menaruh perhatian pada orang-orang Samin. Salah satu sebabnya ialah sikap orang-orang Samin itu yang mulai menarik diri dari kehidupan masyarakat sekitarnya. Misalnya mereka menolak menjalankan kewajibannya untuk menyerahkan padinya pada lumbung desa, selain itu mereka juga tidak menaati peraturan pemerintah dengan mengambil kayu di hutan-hutan yang dikuasai pemerintah karena orang samin menganggap daerah hutan itu adalah wilayahnya dan bebas memanfaatkan dan mengambil hasil dari hutan tersebut karena sejak dahulu pada jaman kerajaan majapahit daerah hutan yang dikuasai oleh kerajaan majapahit(penguasa terdahulu) hanya bersifat teoritis saja sehingga rakyat masih bebas memanfaatkan hutan.akan tetapi hal itu sangatlah terbanding terbalik karena pada saat itu tahun 1897 pemerintah Hindia Belanda (penguasa saat itu)sedang meningkatkan penguasaan dan pengelolaan hutan. Karena pemerintah Hindia belanda benar-benar menguasai dan mengeksploitasinya secara efektif karena hutan jati merupakan salah satu sumber keuangan negara, maka pemerintah akan melarang bahkan memberi hukuman bagi masyarakat yang mengeksploitasi daerah kekuasaannya.Orang Samin adalah mereka yang mengangggap dirinya sebagai penganut ajaran Surontiko Samin, seorang petni yang berasal Randublatung, Blora Selatan.didalm ajarannya menganggap bahwa mereka tidak percaya dengan adanya tuhan, karena orang Samin mempunyai kepercayaan “Tuhan itu ada di dalam diri sendiri”dan penyelamat dari siksaan adalah dirinya sendiri. Selain itu ajaran samin juga diartikan sebagai sami-sami,yang bersumber pada dasar persamaan manusia.mereka menganggap semuanya itu saudara dan harus saling tolong menolong. Pada tahun 1890 samin mulai menarik pengikutnya, yaitu para petani didesanya dan desa-desa sekitarnya. Setelah ajarannya meluas sampai ke Rembang, Blora utara dan sampai Ngawi, pemerintah mulai menaruh perhatiaannya pada orang Samin karena mereka melakukan tindakan-tindakan yang melanggar peraturan pemerintah. Dalam penyebarannya Samin dibantu oleh dua menantunya yaitu surohidin dan Karsiyah
Pada tahun 1907 timbul desas-desus bahwa orang Samin akan melakukan pemberontakan terhadap Pemerintah, yang kemudian membuat surontiko samin dan 8 pengikutnya ditangkap dan dibuang di Padang dan meninggal disana, hal itu dilakukan karena banyak sumber-sumber resmi menuduh bahwa Samin dan para pengikutnya merencanakan akan menjatuhkan Pemerintahan Hindia Belanda dengan tujuan membentuk pemerintahn baru sesuai dengan pergantiaan jaman.karena kebetulan bahwa tahun baru Jawa yang diawali oleh bulan Suro jatuh pada tanggal 14 Februari 1907 dan orang Jawa percaya bahwa biasanya pada pergantian tahun atau jaman terjadi perubahan-perubahan dalam kehidupan umat manusia. Sehingga Pemerintah Hindia Belanda segera bertindak untuk mencegah semakin meluasnya gerakan meianistis ini. Dengan kepergian Surontiko, gerakan Samin mengalami kemunduran dalam peyebaran ajarannya.pada tahun 1908 seorang yang bernama Wongsorejo menyebarkan ajaran Samin di Jiwan dekat madiun, ia mengakui dengan mengajak para pengikutnya untuk tidak membayar pajak, karena pengikutnya masih sedikit maka gerakn ini mudah di tumpas dengan menangkap Wongsorejo dan 2 pengikutnya. Akan tetapi pada abad ke 20 Gerakan Samin semakin meningkat,sifatnya pun berubah. Tanda-tanda bahwa merekan akan bertindak dengan cara keraspun mulai nampa. Di Grobogan Orang Samin dibawah pimpinan Surohidin dan Pak Engkrak tidak mau menaati peraturan-peraturan pemerintah, sedngkan pak Kasriyah menantu Samin, mengajak rakyat Kajen di pati untuk menentang pemerintah dan menamakan dirinya Pangeran Sendang Janur. Di Desa Larangan orang-orang Samin menolak membayar pajak, menyerang Kepala desa, dan menantang pasukan polisi. Menurut laporan J.E Jasper,asisten Residen Tuban pada tahun 1917 terbukti bahwa daerah pemukiman orang samin semakin luas, walaupun tampak jumlah pengikutnya menurun jumlahnya.
D.GERAKAN SEKTE KEAGAMAAN
• pendahuluan
Di luar arus perkembangan mesianisme yang berlangsung selama abad ke-19 dan 20,terdapat pula pertumbuhan sekte-sekte keagamaan yang baru,yang memuat berbagai tingkatan kepercayaan dan pandangan,baik dari tingkat kepercayaan islam yang orthodox maupun tingkat ide-ide yang mecerminkan sikap yang bertentangan dengan islam. Dalam pertumbuhannya gerakan milenaristis sangat menarik seklai bagi golongan petani pada khususnya dan lapisan bawah pada umumnya.Lahirnya gerakan milenaristis ataupun gerakan sekte menampilkan pemimpin-pemimpin karismatis,seperti yang diduduki oleh para guru,haji atau kyai dan memberikan tempat bagi rakyat untuk bersatu dalam ikatan keagamaan. Anggota-anggota gerakan sekte merasakan dirinya tenggelam dalam situasi masyarakat yang tampak tengah mengalami demoralisasi,oleh karena itu berusaha untuk menarik dari dari lingkungan tersebut.perkembangan arus sekte dijawa hanya harus difahami didalam kerangka perubahan-perubahan sosial serta kekacauan dan demoralisasi yang muncul sebagai akibat daripada proses westernisasi yang mendalam.gerakan sekte mengandung unsur pertentangan yang bersifat ganda. Di satu pihak sekte-sekte bertentangan dengan golongan elite agama,di lain pihak sekte-sekte juga harus bertentangan dengan pemerintahkolonial dan elite birokratis. Ciri-ciri umum yang berhubungan dengan gerakan sekte dan mesianisme terdapat dalam masalah peranan pemimpin dan ajaran-ajarannya.pemimpin agama adalam orang yang pertama bertanggung jawab terhadap lahirnya gerakan-gerakan sekte yang benih-beninya telah ada didalam susunan sosial masyarakat jawa. Pemimpin-pemimpin sekte tidak menerima peranannya sebagai juru selamat,lagi pula mereka tidak menyatakan akan datanganya tokoh-tokoh suci. Dari segi ideologinya dapat diketahui ada persamaan antara gerakan mesianistis dan gerakan sekte. Gerakan keagamaan pada umumnya dan gerakan sekte khususnya merupakan gerakan protes yang menempatkan dirinya sebagai lawan masyarakat. Tujuan gerakan sekte adalah untuk menjawab persoalan kebendaan yang dihadapi anggota-anggotanya. Apa yang mereka cari sebenarnya adalah suatu kehidupan duniawi yang penuh kebahagiaan dan ketentraman. Pada umumnya disalam gerakan keagamaan selama periode abad ke-19 dan 20 terdapat petunjuk adanya suatu variasi yang luas dalam bentuk dan arah pertentangan dengan pranata-pranata yang telah lama berlaku. Gerakan sekte tidak hanya menyalurkan perasaan kebencian atau dendam yang disebabkan oleh kebobrokan,tetapi juga sanggup memberikan jalan bagi anggota-anggotanya untuk memperoleh identitasnya di dalam suasanan perubahan sosial dan demoralisasi. Perbedaan sikap moral antara satu sekte dengan sekte lain memperjelas adanya bermacam-macam sektarianisme. Di satu pihak terdapat sekte yang secara keras melancarkan progapanda menentang kekendoran dalam menjalankan kehidupan agama dan sekaligus menganjurkan untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama secara ketat dalam kehidupan sehari-hari. Percampuran unsur-unsur islam dan anasir-anasir pra-islam jawa yang banyak terdapat dilingkungan penduduk pedesaan merupak gejala gerakan sekte pula. Semetara anggota sekte ada yang sangat tebal kesadaran budaya tradisional sehingga lebih memperkuat warisan budaya jawa kuno mereka daripada budaya islam. Salah satu ciri lain gerakan sekte ialah adanya pengawasan yang ketat terhadap anggota-anggotanya. Sebagai syarat mutlak setiap calon anggota yang hendak masuk dalam tarekat harus mengucapkan sumpah setia terlebih dahulu secara khidmat. Dengan melalui sumpah tersebut, msks sekte dapat mengawasi ketaatan anggota-anggotanya secara ketat. Berbeda sekali dengan gerakan mesianistis yang hanya mengundang hak dari pihak pimpinan untuk mengeluarkan anggotanya bila melakukan penghianatan.
• Gerakan di jawa
Gerakan sekte yang sampai sekarang masih dapat dikenal antara lain ialan sekte budiah yang di dirikan oleh haji mohammad rifangi dari kalisalak pada pertengahan abad ke-19. Sekte budiah merupakan jenis sekte pemurnian islam yang menurut pendirinya diadakan untuk melawan kebobrokan agama yang dirasakan telah merayap kedalam masyarakat islam dijawa pada abad ke-19. Tujuannya ialah untuk mengadakan pembaharuan islam dengan cara kembali kepada ajaran yang murni.untuk mengetahui apa yang diajarkan oleh haji rifangi maka perlu dipelajari karya-karya antara lain ilmu hukum islam,asas-asa kepercayaan,dan mistisisme yang semuanya ditulis dalam bahasa jawa dan dalam bentuk puisi. Kumpulan karyanya-karyanya disebut kitab tardjumah dan pada dasarnya berisi terjemahan ke dalam bahasa jawa dari apa yang terdapat di dalam kitab suci yang berbahasa arab. Menurut Haji Rifangi kehidupan agama dari rakyat dan pemimpin-pemimpinnya telah menyimpang dari petnjuk-petunjuk tuhan. Selanjutnya ia mengemukakan bahwa penguasa negara,bupati-bupati,kepala-kepala distrik dan kepala-kepala desa semuanya berdosa. Sebagian besar dari guru-guru agama mengabaikan tugasnya mengajar murid-muridnya,dan takluk terhadapadat-adat kebiasaan orang-orang kafir. Dalam salah satu kitabnya Haji Rifangi juga membahas masalah perang sabil secara luas. Tetapi anehnya ia tidak memperinci perjuangan melawan pemerintah kafir. Berbeda dengan gerakan sekte budiah yang merupakan contoh dari jenis gerakan pemurnian islam, ada pula gerakan yang bersifat seni atau bertentangan dengan islam. Gerakan igama jawa pasundan bermaksud memperbaiki keaslian daripada tradisi jawa. Gerakan ini sebenarnya merupakan reaksi terhadap islam orthodox dan dianggap sebagai kepercayaan yang diimport dari luar. Sejumlah pengikut dari sekte ini terdapat di cirebon dan priayangan. Gerakan iagama jawa-pasundan didirikan oleh sadewa,atau lebih terkenal dengan nama madrais. Ia menuntut supaya diakui sebagai pangeran cirebon. Gerakan igama jawa-pasundan tidak mendapat tekanan dari pihak pemerintah karena gerakan itu tidak mengancam ketertiban umum. Lebih-lebih dalam salah satu ajarannya yang menyebutkan bersetia kepada seri. Selain itu ajarannya menyebutkan bahwa orang harus percaya kepada tuhan dan patuh kepada negara. Gerakan ini dapat dikatakan berbentuk atara suatu sekte mistik dan suatu gerombolan penjahat. Gerakan ini memiliki upacar-upacara sendiri,organisasi dan sumpah-sumpah rahasia sendiri, dan pergaulannya juga terbatas pada kalangan anggotanya sendiri. Sebagai salah satu contoh dari tipe gerakan itu dapat ditunjukkan gerakan sekte oah yang muncul disukabumi dan cianjur.
• Gerakan di tanah batak
Kepercayaan parmalim adalah kesaktian si singa mangaraja dan ibunya nan tika.demikian pula para pengikut parmalim percaya bahwa orang suci yang bernama ompu raja uti tidak dapat mati. Gerakan parsihudamdam diduga merupakan kelanjutan dari gerakan parmalim. Dugaan itu didasari oleh adanya berbagai persamaan ciri dari kedua gerakan ini. Pengikut parsihudamdam itu meneriakkan ucapan-ucapan yang tidak jelas artinya. Timbulnya gerakan parsihudamdam mempunyai berbagai kaitan dengan terjadinya berbagai perubahan ketika itu,yang telah melahirkan goncangan dalam kehidupan masyarakat batak,baik yang menyangkut ekonomi meupun politik,sosial dan budaya. Sistem pajak yang merupakan beban berat rakyat,pemungutan pajak yang dilakukan secara sewwenang-wenang,dan kerja rodi merupakan beban pula yang sangat dirasakan memberatkan rakyat pada waktu itu. Akhirnya gezaghebeber W.C.M muller diperintahkan untuk mengakhiri gerakan-gerakan parsihudamdam itu. Ia memerintahkan untuk menghentikan upacara keagamaan itu. Tetapi perintahnya tidak dihiraukan oleh pengikut parsihudamdam.lalu muller mengeluarkan ancaman tetapi ancamannya mengakibatkan kemarahan orang parsihudamdam. Mereka menangkap muller dan secara beramai-ramai,badannya ditusuk-tusuk dengan senjata tajam sampai mati. Terbunuhnya muller mempertebal kenyakinan orang-orang parsihudamdam. Dalam diri gerakan parsihudamdam telah ditemukan berbagai faktor yang menyebabkan kita cukup sulit menentukan jenis gerakannya. Gerakan ini jelas merupakan suatu sekte keagamaan tetapi tidak dapat disangkal bahwa gejala ini pun merupakan suatu gerakan yang menentang pemerasan karena adanya sistem pajak dan kerja rodi.Di luar arus perkembangan mesianisme yang berlangsung selama abad ke 19 dan 20, terdapatlah pertumbuhan sekte-sekte keagamaan yang baru, yang memuat berbagai tingkatan kepercayaan dan pandangan, baik dari tingkatan kepercayaan Islam yang orthodox maupun tingkat ide-ide yang mencerminkan sikap yang bertentangan dengan Islam. Sekte tidak lain adalah merupakan ekspresi keagamaan dari perasaan tidak puas suatu masyarakat dan perasaan-perasaan untuk memberontak, hasil perjuangan kelas organisasi dari kelas bawah dan peralatan dari sifat agresif mereka.Mengenai ciri umum yang berhubungan dengan sektarianisme dan mesianisme dapat dilihat di dalam masalah peranan pemimpin agama dan ajarannya. Dari segi isi ideologinya, ada kemiripan yang terkandung di dalam gerakan mesianistis dan gerakan sektaris. Salah satu ciri lain dari gerakan sekte ialah adanya pengawasan yang ketat terhadap anggota-anggotanya.

• Gerakan-Gerakan Sarekat Islam di Daerah Pedesaan
Gerakan protes dari kaum petani tidak hanya merupakan pernyataan tidak puas terhadap mereka yang berkuasa, tetapi juga merupakan cerminan dari jawaban mereka terhadap suatu masalah komunikasi yang mereka hadapi. Kaum petani tidak memiliki saluran-saluran untuk menyatakan keluhan-keluhannya mengenai apa yang menimpa mereka. Munculnya Sarekat Islam dalam situasi yang demikian itu dapat memberikan peralatan yang berarti sekali dalam mewujudkan keinginan dan kekuatan yang ada di lingkungan kaum petani melalui saluran ideologi, kepemimpinan, organisasi dan lambang-lambang dari organisasi tersebut. Sarekat Islam telah mendorong ke arah proses mobilisasi politik secara modern dari kalangan penduduk pedesaan.
Beberapa sifat penting dari gerakan Sarekat Islam ialah :
1. bersifat anti-Cina
2. sikapnya yang agresif terhadap penguasa pemerintah
3. sifat menyendirinya dan bermusuhnya terhadap orang-orang ”luar”
4. sifatnya revivalistis yang penting.
Selama dua tahun, tahun 1913 dan 1914, pertentangan komunal menjadi suatu corak yang umum di berbagai tempat di Jawa. Tahun-tahun itu boleh dikatakan merupakan periode memuncaknya agitasi anti-Cina.
Berdampingan dengan perluasan Sarekat Islam, gelombang revivalisme melanda juga daerah Jawa. Gerakan Sarekat Islam dan gerakan revivalisme dalam kenyataannya memang saling memperkuat. Agitasi Sarekat Islam sebagian memang ditujukan juga untuk memperkuat pelaksanaan keagamaan dan memperkuat semangat keagamaan.

PENUTUP DAN SIMPULAN

Sebagai bentuk eksistensi, para petani menunjukkan “keberadaan”nya dengan melawan pemerasan yang dilakukan oleh para tuan tanah. Para petani dengan dikoordinir oleh sosok yang “tua” dan berpengaruh, sosok yag dianggap sebagai pembawa kesejahteraan. Langkah-langkah para “pemberontak” terhadap kesewenangan uang tanah seolah dijiwai oleh semangat untuk jihad dan memperbaiki kehidupan.
Gerakan Ratu Adil umumnya berasal dari seseorang yang menerima peranan sebagai pemimpin agama, nabi atau juru selamat, dan diikuti oleh segolongan orang-orang yang percaya kepadanya . Gerakan tersebut selalu bepegangan pada segi-segi gaib ( mitologi) dan umumnya menjelma dalam segi-segi eskatologi dan milenaristis. Gerakan Ratu Adil haruslah dianggap sebagai gerakan yang bersifat revolusioner dalam pengertian bahwa gerakan itu menghendaki suatu milenium, yaitu harapan terhadap datangnya suatu zaman yang tidak mengenal penderitaan rakyat dan waktu semua ketegangan serta ketidakadilan telah lenyap.
Sifat agama dari gerakan-gerakan protes tradisionil umumnya dihasilkan oleh kenyataan bahwa masyarakat tradisionil umumnya membuat reaksi terhadap perubahan sosial yang bersifat keagamaan, semata-mata karena perubahan itu tidak membawa diferensiasi diantara berbagai segi kehidupan. Akibatnya gerakan-gerakan agama cenderung untuk menjadi revolusioner sifatnya, bertujuan untuk mengadakan perubahan secara mutlak dan radikal sehingga gerakan ini selalu menunjukan penghancuran secara mutlak tata masyarakat yang telah ada.
Upeti, pajak, kerja lembur, upah rendah, dan sebagainya menjadi pemicu adanya gerakan perlawanan terhadap tuan tanah. Bisa jadi, ada rasa “habis kesabaran” terhadap kedaan, segala bentuk perlawanan. Pada pembahasan di atas bisa kita simpulkan bahwa gerakan sosial atau gerakan perlawanan merupakan reaksi orang-orang proletar terhadap kaum borjuis (tuan tanah) yang ada di Indonesia khususnya Jawa.

DAFTAR PUSTAKA
1. Poesponegoro,Marwati djoened,DKK.1990.Sejarah Nasional Indonesia IV .Jakarta:Balai Pustaka
2. http://dwisari-duniasejarah.blogspot.com/2012/04/sejarah-indonesia.html(Rabu,18 September 2013.18:46)
3. http://subandi-rianto-fib09.web.unair.ac.id (rabu 18 September 2013.19:21)
4. http://handikap60.blogspot.com/2012/11/perlawanan-rakyat-indonesia-terhadap.html 18 September 2013,19:32)

POLITIK ETIS

1.1 Latar Belakang Masalah
Politik etis sebagai suatu kebijakan baru yang diperjuangakan oleh golongan liberal dan sosiol demokrat yang menginginkan adanya suatau keadilan yang di peruntukan bagi Hindia-Belanda yang telah begitu banyak membantu dan meningkatkan defisa dan kemakmuran bagi pemerintahan Belanda. Awal politik etis di mulai ketika Ratu Wilhemina I diangkat sebagai ratu baru di Negeri Belanda pada tahun 1898, di mana dalam pernyataannya ia mengungkapkan bahwa pemerintahan Belanda berhutang moril kepada Hindia-Belanda dan akan segera dilakukan policy mengenai kesejahteraan di Hindia-Belanda, yang kemudian di buat tim penelitian untuk keadaan di Hindia-Belanda. Pernyataan itulah yang kemudian di kenal dengan istilah politik etis.

1.2 Rumusan Masalah

(1) Apakah yang di maksud dengan Politik Etis ?
(2) Bagaimana isi dari Politik Etis di Indonesia?
(3) Bagaimana pelaksanaan Politik Etis di Indonesia?

1.3 Tujuan
(1) Mengetahui hakikat Politik Etis di Indonesia
(2) Mengetahui perkembangan Politik Etis di Indonesia
(3) Mengetahui dampak dari Politik Etis di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Politik Etis
Suatu istilah dan konsep yang dipakai untuk mensejahterakan Bangsa jajahan adalah Politik Etis. Ini adalah suatu gerakan perbaikan yang dilancarkan oleh apa yang disebut kaum ethis, nama yang dipakai untuk menyebut politik kolonial yang baru, yaitu politik ethis. Salah seorang juru bicaranya yang terkemuka ialah Van Deventer, penulis artikel yang berjudul “Hutang Budi”. Ia menuntut restitusi berjuta-juta uang yang diperoleh Negeri Belanda sejak berlakunya undang-undang Comptabiliteit pada tahun 1867 ( ia mengecam politik keuangan Belanda yang tidak memisahkan keuangan negeri induk dari negara jajahan. Pemisahan itu dapat dilakukan sejak tahun 1867 dan dinyatakan bahwa selama periode antara 1867-1878 telah diambil 187 juta gulden dinamakannya politik ini politik batig slot – yang tidak menambah tetapi mengeksploitasinya. Uang sejak 1867 – 1878 perlu dikembalikan sebab itu merupakan Hutang Kehormatan). Daya tarik dari ide restitusi ini diperkuat oleh tumbuhnya kesadaran akan makin berkurangnya kesejahteraan penduduk pribumi. Panggilan orang-orang Barat yang berorientasi humanistis untuk melanjutkan perkembangan Hindia Belanda demi keuntungan penduduk pribumi sendiri dan untuk mengejar politik kesejahteraan, menjadi makin kuat. Lagi pula, ideologi ethis ini dapat berkembang kedalam, menjadi suatu kekuatan sosial yang penting, karena ini bergerak bersama-sama dengan kepentingan-kepentingan yang konkret dari suatu golongan ekonomi yang mulai tumbuh menjadi besar. (Sartono Kartodiro, “Sejarah Pergerakan Nasional jilid 2”, 1990:32)
Politik etis semakin gencar dilakukan yaitu perubahan politik di Belanda yaitu dengan berkuasanya kalangan liberal yang menginginkan dilakukannya sistem ekonomi bebas dan kapitalisme dan mengusahakan agar pendidikan mulai ditingkatkan di Indonesia. Adanya doktrin dari dua golongan yang berbeda semakin membuat kebijakan politik ethis ini agar segera dilakukan adalah:
*Golongan Misionaris : 3 partai kristen yang mulai mengadakan pembangunan dalam bidang pendidikan yaitu partai katolik, Partai Anti-Revolusioner, Partai Kristen yang programnya adalah kewajiban bagi Belanda untuk mengangkat derajat pribumi yang didasarkan oleh agama.
*Golongan konservatif : menjadi kewajiban kita sebagai bangsa yang lebih tinggi derajatnya untuk memberadabkan orang-orang yang terbelakang.
Itulah dua doktrin yang berkembang pada saat itu karena bagi mereka tujuan terakhir politik kolonial seharusnya ialah meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan moral penduduk pribumi, evolusi ekonomi bukan eksploitasi kolonial melainkan pertanggungjawaban moral. (Http://nurdayat.wordpress.com/2008/02/2012politik-etis-dan-ik kondisi-umum-indonesia-pada-awal-abad-ke-20/ , diunduh pada tanggal 20 September 2013)
B. Isi Politik Etis
D. Fock berpendapat bahwa pendidikan yang lebih baik akan memperkuat kaum pribumi dalam administrasi; ia juga menyarankan agar diusahakan irigrasi, pembangunan jalan kereta api, pembeliaan kembali tanah-tanah partikelir ; untuk memajukan kesejahteraan rakyat disarankan agar diperbanyak bangunan irigasi, pemberian kredit untuk pertanian, dan mendorong industri. Politik etis mengubah pandangan dalam politik kolonial yang beranggapan Indonesia tidak lagi sebagai wingewest ( daerah yang menguntungkan ) menjadi daerah yang perlu dikembangkan sehingga dapt dipenuhi keperluannya, dan ditingkatkan budaya rakyat pribumi. ( Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, “Sejarah Nasional Indonesia V”,1994:37)
Sudah terkenal, bahwa politik ethis menggunakan tiga sila sebagai slogannya, yaitu “Irigasi, Edukasi,dan Emigrasi”. Perkebunan tebu menghendaki irigasi yang intensif. Pabrik-pabrik yang banyak jumlahnya, kantor-kantor dagang, dan cabang-cabang perubahan lainnya menyebabkan timbulnya kebutuhan manusia dan tenaga kerja yang murah dibutuhkan dipropinsi-propinsi luar jawa, sebagai daerah-daerah baru yang dibuka untuk perkebunan modern.
Pandangan, bahwa kesejahteraan penduduk pribumi makin merosot berasal dari kalangan perdagangan. Selama tahun-tahun depresi yang terjadi sejak kira-kira tahun 1895, upah buruh sangat menguntungkan pengusaha-pengusaha perkebunan, tetapi sebaliknya sangat merugikan perdagangan kain Belanda. Orang membenarkan, bahwa pemasaran hasil-hasil industri dari Negeri Belanda terutama adalah kain Twente. (dikutip oleh Sartono kartodirdjo dari buku J.A. Hobson, Imperialism: A Study, (London, 1902), hlm.127) (Sartono Kartodirdjo, “Sejarah Pergerakan Nasional jilid 2”, 1990:32)
Haruslah diingat , bahwa paham politik liberal membolehkan usaha swasta, sebab orang yakin , bahwa hal itu akan menguntungkan penduduk pribumi. Tetapi penghargaan yang optimis ini menipis ketika ternyata bahwa politik liberal itu justru menuju kearah kemunduran kesejahteraan penduduk pribumi. Dimulai politik kesejahteraan secara resmi tercantum pada Pidato Ratu yang sekaligus merupakan pertanda dimulainya zaman baru dalam pemerintahan kolonial. (Sartono Kartodirdjo, “Sejarah Pergerakan Nasional jilid 2”, 1990:32-33)

1. Irigate (pengairan dan infrastruktur) :
Merupakan program pembangunan dan penyempurnaan sarana dan prasarana untuk kesejahteraan rakyat, terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Hal ini dilakukan dengan membuat waduk-waduk besar penampung air hujan untuk pertanian, dan melakukan perbaikan sanitasi untuk mengurangi penyakit kolera dan pes. Selain juga perbaikan sarana infrastruktur terutama adalah jalan raya dan kereta api sebagai media untuk pegangkutan komoditi hasil pertanian dan perkebunan.

2. Educate (pendidikan) :
Merupakan program peningkatan mutu SDM dan pengurangan jumlah buta huruf yang implikasi baiknya untuk pemerintah Belanda juga yaitu mendapatkan tenaga kerja terdidik untuk birokrasinya namun dengan gaji yang murah, karena apabila mendatangkan pekerja dari Eropa tentunya akan sangat mahal biayanya dengan gaji yang mahal dan pemberian saran dan prasarana, yang kemudian akan dibuat sekolah dengan dua tingkatan yaitu sekolah kelas I untuk golongan bangsawan dan tuan tanah dan sekolah II untuk pribumi kelas menengah dan biasa dengan mata pelajaran membaca, ` menulis, ilmu bumi, berhitung, sejarah dan menggambar.

3. Emigrate (Transmigrasi) :
Merupakan program pemerataan penduduk Jawa dan Madura yang telah padat dengan jumlah sekitar 14 juta jiwa tahun 1900, jumlah perkebunan pun sudah begitu luas maka kawasan untuk pemukiman di Sumatera Utara dan Selatan dimana dibuka perkebunan-perkebunan baru yang membutuhkan banyak sekali pengelola dan pegawainya. Untuk pemukiman Lampung adalah salah satu daerah yang ditetapkan sebagai pusat transmigrasi dari Jawa dan Madura. ( Djoened Poesponegoro, Marwati & Notosusanto, Nugroho. “Sejarah Nasional Indonesia V” 1994:42 )
Itulah program utama yang dilakukan dalam politik etis terlepas dari berhasilnya atau tidak dan ada kepentingan lain atau tidak, namun dari ketiga program pendidikan itu merupakan program prioritas karena kedua program lain nya akan berhasil dan ditunjang oleh pendidikan.

C. Implikasi Pelaksaan Politik Etis
Dampak yang di timbulkan oleh politik etis tentunyaa ada yang negatif dan positif namun yang perlu kita ketahui adalah bahwa hampir semua program dan tujuan awal dari politik etis banyak yang tak terlaksana dan mendapat hambatan. Namun satu program yang berdampak positif dengan sifat jangka panjang bagi bangsa Indonesia adalah bidang pendidikan yang akan mendatangkan golongan terpelajar dan terdidik yang dikemudian hari akan membuat pemerintahan Belanda menjadi terancam dengan munculnya Budi Utomu, Sarikat Islam dan berdirinya Volksraad.Adapun dampak-dampak yang terlihat nyata adalah dalam tiga bidang :
– Politik : Desentralisasi kekuasaan atau otonomi bagi bangsa Indonesia, namun tetap saja terdapat masalah yaitu golongan penguasa tetap kuat dalam arti intervensi, karena perusahaan-perusahaan Belanda kalah saing dengan Jepang dan Amerika menjadikan sentralisasi berusaha diterapkan kembali.
– Sosial : lahirya golongan terpelajar, peningkatan jumlah melek huruf , perkembangan bidang p endidikan adalah dampak positifnya namun dampak negatifnya adalah kesenjangan antara golongan bangsawan dan bawah semakin terlihat jelas karena bangsawan kelas atas dapat berseolah dengan baik dan langsung di pekerjakan di perusahaan-perusahaan Belanda.
– Ekonomi : lahirnya sistem Kapitalisme modern, politkk liberal dan pasar bebas yang menjadikan persaingan dan modal menjadi indikator utama dalam perdagangan. Sehingga yang lemah akan kalah dan tersingkirkan. Selain itu juga muculnya dan berkembangnya perusahaan-perusahaan swasta dan asing di Indonesia seperti Shell. (Http://nurdayat.wordpress.com/2008/02/2012politik-etis-dan-kondisi-umum-indonesia-pada-awal-abad-ke-20, di unduh tanggal 20 september 2013)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Politik etis sebagai politik balas budi atau hutang kehormatan yang di buat oleh pmerintah kolonial Belanda ternyata menimbulkan suatu kemajuan dan abad pencerahan bagi Bangsa Indonesia yang mendapat pendidikan, selain itu pula sebagai suatu politik boomerang bagi Bangsa Belanda karena tealh menelurkan para golongan terpejar yang kemudian menjadi suatu bola salju yang menghantam pemerintahan Belanda. Hal itu bisa kita lihat dalam dinamika dan perkembangan sekolah yang semakin tahun semakin banyak bidang dan kuantitas jumlahnya bagi penduduk pribumi.

DAFTAR PUSTAKA
– Djoened Poesponegoro, Marwati & Notosusanto, Nugroho. 1994. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka
– Kartodirdjo,Sartono. 1990 .Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme. Jakarta: Gramedia
http://nurdayat.wordpress.com/2008/02/12/politik-etis-dan-kondisi-umum-indonesia-pada-awal-abad-ke-20/